Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Gara-gara Pandemi, Pasangan Pramugari dan Perancang Busana Ini Banting Stir Jadi Penjual Gorengan

Penulis: ronnaqrtayn
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hei piah buatan Amos dan Laura, pasangan perancang busana dan pramugari yang berjualan gorengan.

Resep hei piah sendiri berasal dari sang ibu yang telah bekerja sebagai pedagang asongan selama 18 tahun terakhir.

"Ini favorit kami selama bertahun-tahun," kata Amos yang kemudian belajar membuat hei piah dengan sang istri dari ibunya.

Karena ide ini berasal dari keluarga, pasangan ini memutuskan untuk menamai bisnis mereka dengan Hei Piah Family.

Hei Piah Family menjual gorengan udang yang disebut oleh Amos sebagai "kotak hei-ppiness" melalui media sosial Instagram.

Pelanggan bisa memilih untuk membeli hei piah yang dimasak beku atau frozen juga hei piah yang sudah siap makan.

Mereka menjual hei piah mulai dari 16 dolar Singapura atau setara dengan Rp 170 ribu hingga 70 dolar Singapura atau Rp 750 ribu.

Mulanya, Laura lah yang memasak seluruh pesanan hei piah mereka.

Namun, Laura kemudian mendapatkan pekerjaan baru sehingga Amos harus mengambil alih penggorengan.

Amos yang tidak memiliki pengalaman dalam memasak pun lalu berlatih agar bisa memasak.

"Kami banyak berlatih, tetapi saya pikir kami menguasainya dengan cepat," ucapnya sambil berseloroh.

Hei piah yang dimasak oleh Amos dikirim dikemas sedemikian rupa sehingga tetap hangat saat sampai ke pelanggan.

Dibandingkan dengan hei piah tradisional yang biasanya berukuran besar, Amos membuat hei piah versinya sedikit lebih kecil.

"Sebagian besar pelanggan saya membelinya sebagai camilan untuk pertemuan atau teman minum bir," katanya.

Selain itu, ia juga memodifikasi resep keluarganya dari hei piah yang halus menjadi hei piah yang lebih krispi.

Amos merasa bahwa pandemi telah mengubah gaya hidupnya secara drastis.

Halaman
123