"Kabar baiknya, empat dari lima kasus penumpang dengan bau badan tidak sedap biasanya terjadi karena stres perjalanan, terlepas dari penyebab yang mendasari," tulis Steegar di FlyerTalk.
Biasanya, setelah penumpang tersebut meletakkan koper, melepas sweater, dan duduk, bau tersebut akan berkurang.
Jika, aroma tidak sedap tak juga hilang, pastikan penumpang tersebut menggerakkan badan seminim mungkin.
"Sebagai pramugari, aku mungkin akan mencoba sesuatu seperti. 'Apakah Anda ingin pakai selimut, Pak?' Atau, membantu seperti mengambilkan koper penumpang tersebut. Asal ia tak banyak bergerak," imbuh Sarah Steegar.
Sarah Steegar mengatakan jika aroma tubuh yang dikeluarkan seseorang sangat tidak sedap, penumpang tersebut bisa dikeluarkan dari pesawat.
Namun, itu tergantung kesehatan penumpang tersebut.
"Jika aroma tidak sedap itu akibat penyakit atau disabilitas, secara aturan tidak ada yang harus dilakukan kecuali menggunakan empati kita," kata Sarah Steegar.
Kasus penumpang yang diusir dari dalam pesawat karena bau badan tidak sedap beberapa waktu lalu pernah dialami oleh keluarga asal Detroit, Amerika Serikat.
Mengutip laman Miami Herald, penumpang lain dan kru pesawat mengeluhkan bau badan ayah dalam keluarga tersebut.
Yossi Adler, istrinya, dan bayi mereka yang baru berusia 19 bulan berencana pulang ke rumah mereka di Detroit dari Bandara Internasional Miami.
Namun, mereka justru diminta untuk kembali ke bandara pada esok hari.
"Tiba-tiba, begitu mereka membawa kami pergi, mereka menutup pintu gerbang," kata Adler.
"Mereka bilang, 'Maaf, beberapa orang mengeluhkan bau badan Anda dan kami tidak bisa mengizinkan naik'," ujarnya menirukan perkataan dari awak kabin.
"Lalu saya bilang, 'Saya harus pulang ke rumah. Saya tidak bau badan'," imbuhnya.
Keluarga Adler baru saja menyelesaikan liburan mereka di Florida dan berharap bisa pulang pada Kamis.