Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Gunung Bromo Akan Bebas Kendaraan Selama Tiga Hari, Ini Alasannya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wisatawan di Bukit Teletubbies, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur, Selasa (5/2/2019).

TRIBUNTRAVEL.COM - Wisata Gunung Bromo, Jawa Timur akan terbebas dari lalu lintas kendaraan selama tiga hari.

Hal itu lantaran Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) akan melaksanakan car free month (CFM) atau bulan bebas kendaraan.

Pelaksanaan acara tersebut akan berlangsung di kawasan Kaldera Gunung Bromo.

Berbeda dengan tahun sebelumnya saat pelaksanaan bebas kendaraan berlangsung satu bulan penuh, yakni 24 Januari-24 Februari 2020 atau Wulan Kapitu menurut penanggalan Suku Tengger.

Baca juga: Syarat Terbaru Liburan ke Bromo, Wisatawan Wajib Rapid Test Antigen

Tahun ini, bulan bebas kendaraan itu hanya akan berlangsung selama tiga hari.

Yakni pada Rabu (13/1/2021), Jumat (29/1/2021), dan Selasa (12/2/2021).

Hal itu mengingat dampak pandemi yang dialami pelaku wisata di kawasan tersebut.

"Penutupan dilakuan saat Megeng tanggal 13 Januari 2021 pukul 00.01-23.59 WIB, Mbabar Alit tanggal 29 Januari 2021 pukul 00.01-23.59 WIB dan Mbabar Ageng tanggal 12 Februari 2021 pukul 00.01-23.59 WIB." kata Plt Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Agus Budi Santosa.

Pernyataan tersebut ia sampaikan melalui rilis resmi yang diterima Kompas.com, Kamis (7/1/2021).

Selama pelaksanaan kaldera bebas kendaraan berlangsung, kendaraan milik wisatawan yang berangkat dari Lumajang dan Malang dan hanya boleh sampai di Savana Teletubies.

Sedangkan untuk kendaraan yang datang dari Kabupaten Probolinggo hanya boleh sampai di Bungkah, Kabupaten Probolinggo.

Kemudian kendaraan yang datang dari Pasuruan hanya sampai di Bungkah, Kabupaten Pasuruan.

Wisatawan menikmati keindahan kawasan Taman Nasional Bromo, Tengger, dan Semeru (TNBTS), Rabu (25/4/2018). Ada banyak jasa open trip yang menawarkan trip ke TNBTS. (TRIBUNTRAVEL.COM/SRI JULIATI)

"Selama kebijakan diterapkan, akan dilakukan pengamanan bersama di pintu-pintu masuk dengan dukungan personel dari Balai Besar TNBTS dan mitra TNBTS," ujar Agus.

Sementara itu, untuk menuju Kaldera Gunung Bromo, wisatawan bisa menggunakan jasa kuda, bersepeda, atau berjalan kaki.

"Untuk kepentingan Dinas Pemerintahan yang bersifat kegawatdaruratan dan patroli pemantauan kawasan, dapat menggunakan kendaraan bermotor," imbuh Agus.

Halaman
12