Beberapa telah menghapus hal-hal seperti majalah dalam penerbangan untuk menghemat berat dan dengan demikian mengurangi bahan bakar yang terbakar selama perjalanan.
Tentu saja, permintaan ke toilet sebelum terbang hanyalah sebagian kecil dari keseluruhan inisiatif e-flight.
Seperti yang dikatakan juru bicara ANA pada CNN, "Kami membuat barang-barang (dalam penerbangan) lebih ringan dan membuat penumpang lebih ringan, sedikit.”
Maskapai ini mengganti produk minuman kaca dengan gelas kertas dan botol plastik daur ulang untuk menghemat berat.
ANA bahkan juga meminta penumpang untuk mengemas barangnya sedikit lebih ringan, meskipun tidak ada batasan berat yang diterapkan.
Secara keseluruhan, ini hanyalah uji coba yang berlangsung selama sebulan.
Itu bukan tren yang bertahan dalam jangka panjang tetapi merupakan pendekatan yang menarik untuk menghemat berat dalam penerbangan.
Bagi kebanyakan dari kita, pergi ke kamar mandi sebelum penerbangan adalah hal yang wajar.
Kebanyakan penerbang memang melakukan apa saja untuk menghindari pergi ke kamar mandi sewaktu dalam penerbangan.
Baca juga: Maskapai Ini Dituduh Permainkan Penumpang karena Tawarkan Promo yang Tidak Tepat
Baca juga: Bagikan Promo Tiket Pesawat untuk Libur Natal, Maskapai Penerbangan Ini Kena Sembur Warganet
Baca juga: Ini Alasan Maskapai Punya Pramugari di Berbagai Negara, Mungkinkah Lebih Hemat Biaya?
Baca juga: Tidak Sesuai Tujuan, Maskapai Nepal Terbangkan Penumpang ke Bandara yang Salah
Baca juga: 25 Tahun Beroperasi, Maskapai Penerbangan Palestina Secara Resmi Pensiun, Apa Penyebabnya?
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)