TRIBUNTRAVEL.COM - Shangri-La Hotels and Resorts menawarkan keuntungan untuk para tamu yang menginap di satu dari empat hotel mereka di Singapura.
Yaitu Shangri-La Hotel Singapura, Shangri-La's Rasa Sentosa Resort & Spa, JEN Singapore Orchardgateway, dan JEN Singapore Tanglin.
Jaringan hotel mewah tersebut akan memberikan perlindungan medis gratis untuk tamu yang positif Covid-19 senilai 250.000 dolar Singapura atau sekitar Rp 2,6 miliar.
"Setelah meningkatkan standar keselamatan dan kebersihan hotel kami, kami sekarang bekerja ekstra dengan menyediakan perlindungan medis Covid-19 kepada tamu kami yang berada di Singapura, yang selanjutnya menanamkan kepercayaan perjalanan mereka," ujar Chan Kong Leong, CEO Shangri-La Group di Asia Tenggara & Australasia, dalam pernyataan tertulis.
Dilaporkan Insider, asuransi itu ditanggung oleh AIG Insurance yang tersedia untuk masa inap antara 1 Januari sampai 20 Juni 2021.
Agar memenuhi syarat, para tamu harus memesan penginapan mereka secara langsung melalui situs web Shangri-La, aplikasi seluler, atau hotline reservasi.
Setelah melakukan pemesanan, tamu secara otomatis akan mendapatkan perlindungan gratis selama masa inap.
Kendati demikian, perlindungan gratis itu hanya tersedia untuk sekelompok wisatawan internasional yang berasal salah satu dari 11 negara yang memiliki pengaturan perjalanan khusus dengan Singapura.
Di antaranya Brunei, Cina daratan, Jerman, Indonesia, Jepang, Malaysia, dan Korea Selatan untuk melewati karantina wajib 14 hari pada saat kedatangan.
Wisatawan dari negara-negara tersebut masih harus dinyatakan negatif Covid-19 sebelum keberangkatan dan sekali lagi pada saat kedatangan.
Selain itu, wisatawan juga wajib karantina selama 1-2 hari sambil menunggu hasil tes kedua dan menggunakan aplikasi pelacakan kontak Singapura saat berada di negara tersebut.
"Shangri-La yang memiliki sejumlah hotel dan resor di 20 negara memilih Singapura untuk meluncurkan program tersebut karena pelonggaran pembatasan perjalanan di negara itu secara bertahap dan karena pemerintah," kata Chan.
"Dan karena pemerintah telah menyoroti perlindungan asuransi Covid-19 sebagai pendorong utama untuk membangun kembali kepercayaan wisatawan," tutupnya.
Bandara Changi Singapura Sediakan Fasilitas Tenda Glamping, Tarif Per Malam Rp 3,8 Juta
Singapura menawarkan kesempatan glamping di Bandara Changi.
Bagi mereka yang tidak bisa liburan, kesempatan ini menjadi 'angin segar'.
Pasalnya, wisatawan bisa bermalam dalam tenda mewah yang dilengkapi berbagai fasilitas.
Masing-masing tenda dilengkapi dengan tempat tidur queen.
Kendati demikian, wisatawan tidak memiliki kamar mandi pribadi di masing-masing tenda.
Namun jangan khawatir, wisatawan bisa sepuasnya memaiki toilet di bandara yang biasanya dipakai calon penumpang pesawat.
Selain itu, wisatawan juga bisa menikmati fasilitas lain di bandara.
Di antaranya kolam renang, taman ber-AC, jalan setapak, dan air terjun dalam ruangan.
Untuk menikmati fasilitas glamping di Bandara Changi, wisatawan harus merogoh kocek 360 dolar Singapura atau sekitar Rp 3,8 juta per malam, dilaporkan Insider.
Meski dibanderol dengan harga yang lumayan mahal, tenda glamping tersebut terjual habis hingga hari ini, Senin (28/12/2020).
"Biasanya kami pergi ke luar negeri setiap hari libur tetapi karena kami tidak bisa bepergian dan ini adalah liburan sekolah, saya berpikir mengapa tidak melakukan sesuatu yang berbeda untuk anak-anak," ujar salah satu wisatawan, Fadlina Musa, dikutip Insider dari Reuters.
Suami Fadlina, Khairil Anuar Malek, mengatakan pandemi sangat parah, sehingga tenda glamping menawarkan kesempatan bagus untuk keluar dari rumah.
Singapura dilaporkan memiliki 58.461 kasus dan 29 kematian akibat virus corona sejak pandemi dimulai, menurut data Universitas Johns Hopkins.
Oleh sebab itu, penduduk Singapura dilarang bepergian ke sebagian besar negara di dunia.
Restoran pop-up di Bandara Changi
Sebelumnya, maskapai Singapore Airlines membuka restoran pop-up di Bandara Changi.
Singapore Airlines mengubah pesawat Airbus A380, pesawat terbesar di dunia, menjadi sebuah Pop-up Restaurant A380.
Dengan begitu, tamu bisa menikmati berbagai hidangan di dalam pesawat tanpa harus terbang.
Awalnya, Restoran Pop-up A380 hanya membuka pesanan untuk dua hari, yaitu pada 24 dan 25 Oktober.
Namun, pada saat pembukaan reservasi pertama pada 12 Oktober, tiket langsung terjual habis hanya dalam waktu 30 menit.
Karena banyaknya permintaan, Singapore Airlines akhirnya membuka daftar tunggu dan menambah hari pembukaan restoran.
Restoran Pop-up ini dibagi menjadi empat kelas kabin yang berbeda.
Untuk bisa makan di kelas suite, tamu harus membayar sebesar 474 dolar AS atau Rp 7 jutaan.
Kelas bisnis dibanderol dengan tarif 236 dolar AS atau setara dengan Rp 3,5 jutaan.
Sementara, untuk kelas ekonomi premium dan ekonomi, masing-masing sebesar 71 dan 39 dolar AS atau setara dengan Rp 1 jutaan dan Rp 500 ribuan.
Baca juga: Hingga 8 Januari, Wisatawan yang Terbang ke Bali Wajib Tes PCR
Baca juga: Semua Penerbangan di Bandara Dallas Ditunda Akibat Stafnya Dinyatakan Positif Covid-19
Baca juga: Varian Baru Covid-19 Asal Inggris yang Lebih Menular Ditemukan di New York
Baca juga: CEO Delta Air Lines Yakin Ada Titik Balik untuk Industri Penerbangan Tahun Ini
Baca juga: Travels with My Father dan 4 Film Netflix dengan Tema Traveling
(TribunTravel.com/Sinta Agustina)