Bagi mereka yang tidak bisa liburan, kesempatan ini menjadi 'angin segar'.
Pasalnya, wisatawan bisa bermalam dalam tenda mewah yang dilengkapi berbagai fasilitas.
Masing-masing tenda dilengkapi dengan tempat tidur queen.
Kendati demikian, wisatawan tidak memiliki kamar mandi pribadi di masing-masing tenda.
Namun jangan khawatir, wisatawan bisa sepuasnya memaiki toilet di bandara yang biasanya dipakai calon penumpang pesawat.
Selain itu, wisatawan juga bisa menikmati fasilitas lain di bandara.
Di antaranya kolam renang, taman ber-AC, jalan setapak, dan air terjun dalam ruangan.
Untuk menikmati fasilitas glamping di Bandara Changi, wisatawan harus merogoh kocek 360 dolar Singapura atau sekitar Rp 3,8 juta per malam, dilaporkan Insider.
Meski dibanderol dengan harga yang lumayan mahal, tenda glamping tersebut terjual habis hingga hari ini, Senin (28/12/2020).
"Biasanya kami pergi ke luar negeri setiap hari libur tetapi karena kami tidak bisa bepergian dan ini adalah liburan sekolah, saya berpikir mengapa tidak melakukan sesuatu yang berbeda untuk anak-anak," ujar salah satu wisatawan, Fadlina Musa, dikutip Insider dari Reuters.
Suami Fadlina, Khairil Anuar Malek, mengatakan pandemi sangat parah, sehingga tenda glamping menawarkan kesempatan bagus untuk keluar dari rumah.
Singapura dilaporkan memiliki 58.461 kasus dan 29 kematian akibat virus corona sejak pandemi dimulai, menurut data Universitas Johns Hopkins.
Oleh sebab itu, penduduk Singapura dilarang bepergian ke sebagian besar negara di dunia.
Restoran pop-up di Bandara Changi
Sebelumnya, maskapai Singapore Airlines membuka restoran pop-up di Bandara Changi.