TRIBUNTRAVEL.COM - Pandemi Covid-19 mungkin telah meningkatkan segi keamanan dalam penerbangan pada 2020.
Kendati demikian, hal itu tak cukup untuk mengurangi jumlah orang yang tewas dalam kecelakaan udara.
Tahun 2020 lalu, total orang yang tewas dalam insiden penerbangan 42 lebih banyak dibandingkan dengan tahun 2019, menurut airlineratings.com.
Inilah salah satu alasan keselamatan penerbangan tetap menjadi yang terdepan di benak para pelancong.
Baca juga: Maskapai Ini Dituduh Permainkan Penumpang karena Tawarkan Promo yang Tidak Tepat
Situs web tersebut telah mengungkapkan maskapai penerbangan mana yang paling aman sebagai bagian dari peringkat keamanan yang diluncrukan setiap tahun.
Peringkat didapat dari pertimbangan badan pengatur dan industri, audit pemerintah, catatan kecelakaan dan insiden serius dari masing-masing maskapai penerbangan, profitabilitas, inisiatif keselamatan terdepan di industri, dan usia armada.
Melansir laman The National, Rabu (6/1/2020), pandemi global juga telah menjadi kriteria tambahan.
Saat maskapai penerbangan kembali terbang setelah mengistirahatkan armada, pesawat yang telah diparkir selama berbulan-bulan harus dianggap aman secara operasional, serta pelatihan ulang awak, pilot, dan staf darat setelah periode non-layanan juga dipertimbangkan.
“Tahun lalu sangat sulit bagi maskapai penerbangan dengan Covid-19 yang berakibat kurangnya perjalanan. Editor Airline Ratings telah melihat secara khusus sejauh mana maskapai penerbangan akan melatih kembali pilot sebelum kembali ke layanan. Dalam kasus Qantas, seorang pilot 737 menjalani kursus enam hari, termasuk satu hari kesejahteraan," kata Geoffrey Thomas, pemimpin redaksi Airline Ratings.
Maskapai mana yang lebih unggul?
Maskapai teraman di dunia adalah Qantas.
Maskapai penerbangan terbesar Australia itu menduduki peringkat pertama oleh airlineratings.com.
"Qantas telah menjadi maskapai penerbangan terdepan dalam hampir setiap kemajuan keselamatan operasional utama selama 60 tahun terakhir dan tidak mengalami kematian di era jet murni," kata Thomas.
Qantas mengoperasikan lebih sedikit penerbangan pada tahun 2020 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya setelah maskapai tersebut menghentikan penerbangan internasional sebagai bagian dari rencana pemulihan jangka panjangnya.
Maskapai ini akan mulai menjual tiket di hampir untuk semua rute internasional lagi mulai 1 Juli 2021.