Teh yang diproduksi oleh perkebunan ini, kata Apau, unggul dari kualitas daun, kandungan air dan aroma.
Hal inilah juga yang jadi alasan terpilih sebagai juara di kompetisi teh dunia.
Lantaran kualitasnya, teh dari pedalaman Lebak ini peminat utamanya dari luar negeri, yakni diekspor ke Amerika Serikat, Jerman, Perancis dan Jepang.
Justru di dalam negeri, kata dia, produknya kurang populer, bahkan di wilayah sendiri kendaraan sudah menggunakan brand nama daerah, yakni Banten Tea.
Jadi tujuan wisata
Beberapa tahun belakangan, Kebun Teh Cikuya Lebak juga jadi tujuan wisata lokal. Bahkan pemerintah Lebak menjadikan kebun teh ini sebagai tempat wisata unggulan daerah.
Hamparan kebun teh yang tertata rapi, jadi daya tarik untuk berswa foto.
Beberapa kali tempat ini juga viral di media sosial lantaran sukses menghadirkan spot foto yang menarik perhatian warganet.
"Sebetulnya fokus kita bukan untuk wisata, tapi ternyata banyak yang tertarik datang, akhir mau tidak mau kita percantik dengan buat spot foto di sekitar kebun teh," kata Apau.
Selain berfoto di kebun teh, pengunjung juga bisa mencicipi teh yang diproduksi di sini.
Ada kafe khusus yang dibuat untuk wisatawan dengan beragam menu teh seperti teh oolong, teh merah, teh hijau dan teh opa.
Selain itu, pengunjung juga bisa membawa pulang produk teh sebagai oleh-oleh.
Sayangnya, saat ini kebun teh Cikuya masih ditutup untuk umum karena kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), namun demikian tamu khusus atau warga lokal masih diperbolehkan berkunjung.
Baca juga: Resep Budae Jigae Halal, Mi Instan Ala Korea yang Nikmat Disantap saat Musim Hujan
Baca juga: 15 Restoran BBQ ala Korea di Jogja Buat Malam Tahun Baruan, Harga Mulai Rp 50 Ribuan
Baca juga: Libur Akhir Tahun, Seluruh Tempat Wisata di Pacitan Akan Tetap Buka
Baca juga: Mulai 1 Januari, WNA Dilarang Masuk ke Indonesia, Ini Alasan di Baliknya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wisata Kebun Teh Cikuya Lebak, Pernah Sabet Gelar Teh Terbaik di Dunia"