Pelat bibir tersebut bertambah ukurannya setiap tahun sehingga bibir juga ikut meregang.
Beberapa pria melakukan tradisi serupa dengan telinga mereka.
Mereka juga mendoktrin prajurit mereka yang dengan menambahkan bekas luka, keyakinannya bahwa semakin banyak bekas luka yang mereka miliki, semakin menarik bagi anggota perempuan dari suku tersebut.
6. Mayat Berjalan
Para penduduk Toraja di Indonesia mempraktikan budaya tak biasa ini dengan meletakkan tubuh mayat di peti mati sebelum 'dibangkitkan'.
Tradisi yang cukup unik ini dikenal dengan upacara Ma' Nene.
Di desa-desa yang terletak di pegunungan Sulawesi Selatan, Indonesia, para tetua telah membangkitkan orang mati selama berabad-abad.
Menurut kepercayaan agama masyarakat Toraja, agar orang yang meninggal dapat mencapai alam baka yang dikenal sebagai “Puya” atau “Tanah Jiwa”, jenazah mereka harus dikembalikan ke tempat kelahirannya untuk dimakamkan.
Mayat dibangkitkan dari kematian dan berjalan ke tempat peristirahatan yang baru.
7. Menggantung Peti Mati
Kamu dapat menyaksikan artefak gantung yang tak terhitung jumlahnya dan fenomena okultisme pada tebing curam di sepanjang Sungai Yangtze, Cina.
Beberapa budaya di China mengubur anggota keluarga mereka dan menggantung mereka di tebing setelah kematian.
Peti mati umumnya digantung setinggi 33 hingga 164 kaki dan bahkan ada yang setinggi 328 kaki di atas tanah.
Masih belum diketahui secara pasti bagaimana peti mati ditempatkan di ketinggian yang begitu tinggi.
Peti mati gantung tertua diketahui berusia hampir 2000 tahun.
Baca tanpa iklan