Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Perayaan Malam Tahun Baru di Hong Kong Akan Digelar Secara Online

Penulis: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi perayaan malam tahun baru sebelum pandemi Covid-19

TRIBUNTRAVEL.COM - Pandemi Covid-19 membuat Badan Pariwisata Hong Kong atau Hong Kong Tourism Board (HKTB) memutar otak agar tetap bisa memeriahkan malam tahun baru.

Seperti diketahui, perayaan hitung mundur saat malam tahun baru menjadi ciri khas Hong Kong yang selalu digelar setiap tahun.

Namun tahun ini, hitung mundur malam tahun baru akan diselenggarakan secara online.

Dengan begitu, semua orang bisa ikut serta menggunakan telepon seluler atau komputer yang terhubung dengan jaringan internet.

Melansir dari siaran pers yang diterima TribunTravel, Kamis (24/12/2020), laman www.discoverhongkong.com dan platform media sosial (Facebook dan YouTube) HKTB akan mulai menayangkan hitung mundur secara langsung pada pukul 11 malam (waktu Hong Kong) dan
11:30 malam (waktu Hong Kong).

Victoria Harbour (liawisata.com)

Tepat di tengah malam, akan hadir video berdurasi dua menit yang menampilkan kemegahan Victoria Harbour yang disusul dengan pemandangan landmark Hong Kong yang ikonik.

Lanskap itu akan disandingkan dengan ucapan selamat tahun baru ke seluruh dunia.

Selain menyambut tahun 2021 bersama orang-orang di seluruh dunia, perayaan ini juga akan mengirimkan pesan bahwa Hong Kong tetap bersemangat di tahun yang baru.

Kota termahal selama pandemi

Hong Kong menjadi salah satu kota termahal untuk tinggal selama pandemi Covid-19 menurut laporan dari Economist Intelligence Unit (EIU).

Bersama Paris dan Zurich, Hong Kong disebut cocok dikunjungi oleh wisatawan kelas atas.

Melansir Kompas.com, laporan tersebut menilai kota-kota berdasarkan faktor seperti makanan, transportasi, pakaian, dan lain-lain.

Perubahan didorong oleh biaya hidup, juga fluktuasi mata uang di beberapa tempat di seluruh dunia.

Paris menjadi kota termahal karena harga alkohol, transportasi, dan tembakau yang lebih murah ketimbang kota-kota Eropa lainnya.

Sementara Hong Kong, kota tersebut juga memegang status yang sama pada 2019 lalu bersama Singapura dan Osaka.

Halaman
12