TRIBUNTRAVEL.COM - Pemprov DKI Jakarta melakukan antisipasi lonjakan kasus Covid-19 akibat masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Satu di antaranya melakukan pembatasan operasi tempat wisata Jakarta, berupa penutupan.
Informasi itu disampaikan melalui akun Instagram resmi Diskominfotik DKI Jakarta @dkijakarta pada Rabu (23/12/2020).
"Sebagai langkah untuk melindungi masyarakat Jakarta, dan antisipasi lonjakan kasus COVID-19 akibat masa libur Hari Raya Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, destinasi wisata di bawah naungan Pemprov DKI Jakarta tutup," tulisnya.
Pihaknya pun mengajak agar memanfaatkan masa liburan dengan berkegiatan di rumah saja.
"Banyak alternatif kegiatan menyenangkan yang bisa dilakukan, misalnya dengan mengikuti tur virtual, menghadiri festival seni budaya virtual, atau melakukan kegiatan lainnya bersama keluarga.
Mari bersolidaritas, berperan dalam menekan penularan covid-19," tulisnya.
Berikut daftar tempat wisata Jakarta yang tutup pada libur Natal dan Tahun Baru, Jumat 25 Desember, Kamis 31 Desember 2020, dan 1 Januari 2021:
- Taman Impian Jaya Ancol
- Taman Margasatwa Ragunan
- Taman Mini Indonesia Indah
- Museum Sejarah Jakarta
- Museum MH. Thamrin
- Museum Joang '45
- Museum Taman Prasasti
- Museum Wayang
- Museum Bahari
- Museum Tekstil
- Museum Seni Rupa dan Keramik
- Pulau Kelor
- Pulau Onrust
- Pulau Cipir
- Rumah Si Pitung
- Gedung Kesenian Jakarta
- Taman Ismail Marzuki (TIM)
- Wayang Orang Bharata
- Taman Benyamin Sueb
- Gedung Kesenian Miss Tjitjih
- Gedung Latihan Kesenian (lima wilayah kota)
- Laboraturium Tari dan Karawitan Condet
- Kawasan Perkampungan Budaya Betawi
Anies Minta tetap di Rumah
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta warganya tetap berada di rumah saat libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.
Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di klaster keluarga akibat libur.
Anies menekankan fokus Pemprov DKI pada perpanjangan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masa transisi kali ini, adalah lebih kepada mengendalikan mobilitas penduduk yang memiliki potensi lonjakan kasus.
Terlebih mobilitas penduduk kembali ke Jakarta usai gelaran Pilkada serta periode ke depan, yakni libur akhir tahun.
Kasus di DKI Jakarta mulai 7 November 2020 memang ada kecenderungan meningkat, beberapa kasus diidentifikasi riwayat berpergian ke luar DKI Jakarta selama cuti bersama.
Bahkan data dari Facebook Data for Good, pada tanggal 8 Desember 2020 (1 hari sebelum pilkada) ada pergerakan penduduk dari dalam Jadebotabek ke luar Jadebotabek dan ini berimplikasi pada pergerakan kembali mereka ke Jabodetabek.