Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mengidap Covid-19, Seorang Pria Meninggal di Pesawat Setelah Berbohong Tidak Memiliki Gejala

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penumpang pesawat duduk di kabin, Jumat (25/9/2020).

Pria itu kemudian dikeluarkan dari pesawat dan dinyatakan meninggal di rumah sakit.

Kursinya dikosongkan meski semua penumpang lainnya tetap berada di dalam pesawat, dan pesawat melanjutkan perjalanannya ke Los Angeles.

Pria itu diduga berbohong ketika dia check-in dan memberi tahu staf United Airlines bahwa dia tidak memiliki gejala Covid-19, dan tentu hal tersebut membuat sesama penumpang marah.

TONTON JUGA:

Seorang wanita menulis di Twitter, "Bolehkah saya bertanya bagaimana kalian membiarkan pria positif Covid-19 dalam penerbangan saya?"

"Dia gemetar dan berkeringat saat naik pesawat. Dia jelas sakit dan kemudian meninggal di tengah penerbangan. Kami melakukan pendaratan darurat di New Orleans dan kami bahkan tidak bertukar pesawat setelah itu. "

"Kami semua duduk di sana berjam-jam untuk menunggu sementara kalian membersihkan darah dan kumannya dengan tisu basah. Inikah cara kalian menangani keselamatan dan kesehatan orang lain?"

Dia menambahkan, "Semua orang tahu ini terkait Covid-19 karena sang istri menyampaikan informasi medisnya, dan berbagi bahwa sebenarnya dia positif Covid-19 dan bergejala selama lebih dari seminggu. Itulah mereka (United Airlines) yang menutupi fakta bahwa mereka menangani ini situasi buruk."

Wanita lain menambahkan, "United, mengapa Anda tidak pernah memeriksa suhu kami sebelum naik?"

"Keluarga laki-laki itu, mengapa kamu tidak pergi ke rumah sakit atau tidak membiarkan suamimu dalam penerbangan dengan perasaan seperti itu?"

Banyak penumpang yang menyayangkan kejadian ini.

Beberapa di antaranya mempertanyakan pada pihak maskapai perihal tanggung jawab kesehatan untuk penumpang.

"Saat petugas medis menghabiskan satu jam untuk mencoba menghidupkan kembali pria itu, keluarga itu menangis, orang-orang ketakutan," tambah wanita itu.

Dia berkata, "Dia disetrum dua kali, diberi epi-pen, 2 suntikan adrenalin dan mulut ke mulut setelah kompresi dada."

United Airlines mengatakan kemudian diberitahu oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) bahwa pria itu dinyatakan positif terkena virus corona.

Halaman
123