TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang karyawan McDonald's menerima sejumlah donasi setelah aksi penyerangan yang dilakukan seorang pelanggan drive-thru.

Karyawan McDonald's tersebut dilaporkan mendapat serangan dari seorang pelanggan drive-thru yang melempar minuman ke arahnya.

Kejadian ini terjadi di layanan drive-thru McDonald's Georgia AS.

Pelanggan tersebut melempar minuman ke arah karyawan McDonald's karena marah menemukan es di dalam minumannya.

Baca juga: Kebenaran di Balik Video Viral di TikTok yang Sebut Semua Gelas McDonalds Punya Takaran yang Sama

Melansir laman Foxnews.com, Selasa (22/12/2020), karyawan McDonald's, Bryanna saat itu sedang hamil.

Karena insiden penyerangan yang dialaminya, Bryanna merasa terhina dan tidak dapat bekerja kembali, menurut laporan The Sun.

Untungnya, pelanggan lain berada di lokasi kejadian dan menyaksikan insiden tersebut tergerak hatinya untuk membantu.

Selain mencatat nomor polisi tersangka dan memberikannya ke restoran, pelanggan itu juga memutuskan untuk melakukan sesuatu yang lebih untuk korban.

Menurut laporan, insiden ini terjadi pada awal Desember 2020.

Saksi mata, Feroza Syed mengunggah postingan tentang insiden tersebut di Facebook dan menulis, "Saya sedang membeli makanan cepat saji di McDonald's lokal ketika pria di mobil depan saya melemparkan kembali minumannya melalui jendela ke arah karyawan tersebut."

"Baju, rambut dan sepatu karyawan tersebut terlihat basah. Dia menangis ketika saya berada di depannya. Setelah memberinya sedikit tip, saya kembali lagi untuk memberikan nomor plat pengemudi pelanggan yang menyerangnya dan menyadari bahwa karyawan tersebut hamil," lanjutnya.

Ia menambahkan, "Saya memutuskan untuk membuat penggalangan dana dan kami mengumpulkan sekitar 1.700 dolar AS (Rp 24,2 juta) dalam waktu sekitar 24 jam untuk membuatnya tersenyum dan menunjukkan kepadanya bahwa tidak semua manusia itu mengerikan."

Syed baru-baru ini membagikan kabar terbaru, mengungkapkan bahwa dia terus mengumpulkan uang untuk wanita lain dan telah mengumpulkan lebih dari 3.000 dolar AS (Rp 42,7 juta).

Tonton juga:

"Saya berharap orang yang melakukan ini melihat artikel ini dan melakukannya dengan lebih baik," tulis Syed.