Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Menguak Misteri di Balik SS Baychimo, Kapal Hantu Tak Pernah Tenggelam

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kapal hantu yang masih berlayar

TRIBUNTRAVEL.COM - Kapal memang tidak diciptakan untuk tenggelam, tetapi terkadang kamu harus bertanya-tanya kekuatan ajaib apa yang membuat kapal mengapung.

SS Baychimo adalah kapal yang dimaksud.

Selama hampir empat dekade setelah ditinggalkan, kapal kargo seberat 1.300 ton ini berlayar di Kutub Utara tanpa bahan bakar atau awak.

Meski menghilang lebih dari lima puluh tahun yang lalu, tetapi beberapa percaya SS Baychimo masih di luar sana berlayar di antara gunung es yang membeku.

SS Baychimo diluncurkan pada 1914, awalnya sebagai Ångermanelfven , diambil dari nama satu sungai terpanjang di Swedia, Ångerman.

Ångermanelfven dirancang dan dibangun oleh pembuat kapal Swedia Lindholmens untuk perusahaan Jerman yang berbasis di Hamburg.

Kapal itu memiliki lambung baja sepanjang 230 kaki, dan didukung oleh mesin uap ekspansi tiga kali lipat.

Ångermanelfven juga dilengkapi dengan tali sekuna, TribunTravel melansir dari amusingplanet.

Ångermanelfven digunakan sebagai kapal dagang oleh pemilik Jermannya di sekitar Laut Baltik, berlayar antara Hamburg dan Swedia sampai Perang Dunia Pertama dimulai.

Setelah Perang Besar, Ångermanelfven diserahkan kepada pemerintah Inggris sebagai bagian dari reparasi perang Jerman dan diakuisisi oleh Perusahaan Teluk Hudson pada 1921, kemudian diganti namanya menjadi Baychimo.

Berbasis di Ardrossan, Skotlandia, Baychimo melakukan perjalanan rutin melintasi Atlantik Utara antara pangkalannya dan Kanada mengunjungi pos perdagangan dan mengumpulkan kulit.

Pada 1923, Baychimo ditugaskan ke rute yang berbeda, kali ini di Kutub Utara Barat, melakukan perjalanan antara Vancouver dan pos Perusahaan Teluk Hudson di sepanjang pantai utara Yukon dan Wilayah Barat Laut.

Selain mengangkut kargo, Baychimo kadang-kadang membawa penumpang, tetapi karena dia tidak diizinkan secara hukum untuk membawa orang, para pelancong laut ini terdaftar sebagai bagian dari kru dan diharuskan bekerja di kapal dengan imbalan kamar dan perjalanan pulang.

Pada akhir September 1931, dalam perjalanan kembali ke Vancouver, Baychimo mengalami badai salju yang mengejutkan di dekat Point Barrow di pantai utara Alaska, di mana terperangkap dalam bongkahan es.

Ilustrasi kapal hantu (John Kantas /Pixabay )

Kondisi yang tiba-tiba ini memaksa kru menghadapi musim dingin di Kutub Utara.

Sayang karena Baychimo tidak dapat dipanaskan sepanjang musim dingin, kru memutuskan untuk meninggalkan kapal dan mendirikan kemah di dekat kota Barrow, lebih dari setengah mil jauhnya.

Sepanjang bulan Oktober dan sebagian besar November, beberapa orang akan kembali ke kapal setiap hari untuk membersihkan es dari kemudi kapal dan peralatan penting lainnya.

Pada 24 November badai salju yang dahsyat melanda, dan ketika badai itu mereda, orang-orang itu menemukan Baychimo telah menghilang.

Kapten dan awaknya mengira kapal itu telah tenggelam, tetapi mereka segera mendapat kabar jika seorang pemburu Inuk telah melihat Baychimo kira-kira 72 km di selatan perkemahan mereka.

Para awak kapal melacak kapal tersebut, tetapi memutuskan kapal itu tidak mungkin bertahan di musim dingin, mereka menyerah dan meninggalkan kapal untuk terakhir kalinya.

Kapten Cornwell dan kru yang tersisa terbang kembali ke Vancouver dan kompi tersebut menghapus daftar kapal Baychimo sebagai miliknya, menganggap kejadian ini sebagai sebuah kesialan.

Meski sudah dianggap tak ada, nyatanya kapal ini terus memperlihatkan dirinya.

Baychimo terlihat sekira 480 km di sebelah timur tempat dia terakhir terlihat.

Tahun berikutnya, Baychimo terlihat lagi mengambang di dekat pantai Alaska.

Dalam dekade-dekade berikutnya, banyak orang melihat Baychimo di sekitar Arktik terapung di perairan dingin.

Berkali-kali dia ditumpangi oleh penjelajah atau awak kapal yang lewat.

Sekelompok Penduduk Asli Alaska misalnya, menaiki Baychimo dan terjebak di kapal selama 10 hari oleh badai yang dahsyat.

Pada 1969, 38 tahun setelah ditinggalkan, Baychimo ditemukan terperangkap dalam kantong es di Laut Beaufort antara Point Barrow dan Icy Cape, di lepas pantai Alaska barat laut.

Itu adalah penampakan Baychimo terakhir yang tercatat di buku sejarah.

Hampir empat dekade kemudian, pada tahun 2006, pemerintah Alaska mulai mengerjakan proyek untuk menemukan Baychimo serta sekira 4.000 kapal yang menghilang di sepanjang pantai Alaska.

Pencarian itu tidak menghasilkan apa-apa.

Dengan asumsi Baychimo telah tenggelam tak lama setelah penampakan terakhirnya, itu masih menjadikannya satu kapal hantu dengan pelayaran terlama di dunia.

Kapal jarang bisa bertahan begitu lama tanpa awak, terutama di antara bongkahan es yang menghancurkan.

Kemungkinan besar kapal hantu yang tadinya tidak bisa tenggelam itu sekarang berada di suatu tempat di dasar Samudra Arktik yang dingin dan berlumpur.

Baca juga: Jejak Kelam Selat Malaka: dari Kapal Hantu, Kuburan Terapung hingga Harta Hilang

Baca juga: Menelusuri Cerita Kelam Selat Malaka: Mulai dari Kapal Hantu, Kuburan Terapung hingga Harta Hilang

Baca juga: 5 Misteri Kapal Hantu yang Tak Bisa Dijelaskan sampai Kini, di Antaranya Hilangnya Kru Mary Caleste

Baca juga: Kisah Kapal Hantu Berisi Kerangka Tubuh Manusia yang Terdampar di Perairan Jepang

Baca juga: The Sea Princess - Demi Hindari Ini, Kapal Pesiar Mewah Berubah jadi Kapal Hantu! Ternyata. .

Ambar Purwaningrum/TribunTravel