Sayang karena Baychimo tidak dapat dipanaskan sepanjang musim dingin, kru memutuskan untuk meninggalkan kapal dan mendirikan kemah di dekat kota Barrow, lebih dari setengah mil jauhnya.
Sepanjang bulan Oktober dan sebagian besar November, beberapa orang akan kembali ke kapal setiap hari untuk membersihkan es dari kemudi kapal dan peralatan penting lainnya.
Pada 24 November badai salju yang dahsyat melanda, dan ketika badai itu mereda, orang-orang itu menemukan Baychimo telah menghilang.
Kapten dan awaknya mengira kapal itu telah tenggelam, tetapi mereka segera mendapat kabar jika seorang pemburu Inuk telah melihat Baychimo kira-kira 72 km di selatan perkemahan mereka.
Para awak kapal melacak kapal tersebut, tetapi memutuskan kapal itu tidak mungkin bertahan di musim dingin, mereka menyerah dan meninggalkan kapal untuk terakhir kalinya.
Kapten Cornwell dan kru yang tersisa terbang kembali ke Vancouver dan kompi tersebut menghapus daftar kapal Baychimo sebagai miliknya, menganggap kejadian ini sebagai sebuah kesialan.
Meski sudah dianggap tak ada, nyatanya kapal ini terus memperlihatkan dirinya.
Baychimo terlihat sekira 480 km di sebelah timur tempat dia terakhir terlihat.
Tahun berikutnya, Baychimo terlihat lagi mengambang di dekat pantai Alaska.
Dalam dekade-dekade berikutnya, banyak orang melihat Baychimo di sekitar Arktik terapung di perairan dingin.
Berkali-kali dia ditumpangi oleh penjelajah atau awak kapal yang lewat.
Sekelompok Penduduk Asli Alaska misalnya, menaiki Baychimo dan terjebak di kapal selama 10 hari oleh badai yang dahsyat.
Pada 1969, 38 tahun setelah ditinggalkan, Baychimo ditemukan terperangkap dalam kantong es di Laut Beaufort antara Point Barrow dan Icy Cape, di lepas pantai Alaska barat laut.
Itu adalah penampakan Baychimo terakhir yang tercatat di buku sejarah.
Hampir empat dekade kemudian, pada tahun 2006, pemerintah Alaska mulai mengerjakan proyek untuk menemukan Baychimo serta sekira 4.000 kapal yang menghilang di sepanjang pantai Alaska.