Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Misteri Rumah 'Paling Kesepian' di Dunia, Sudah Kosong Hampir 100 Tahun

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bangunan rumah itu berada di Ellidaey, sebuah pulau kecil di selatan Islandia.

TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah rumah yang terletak di pulau kecil terpencil ini masih menjadi misteri hingga sekarang.

Tak jelas siapa pemilik rumah yang dijuluki rumah 'paling kesepian' di dunia ini.

Rumah yang dibangun di pulau kecil tanpa tetangga ini bahkan sudah kosong selama hampir 100 tahun.

Bangunan berwarna putih itu berdiri di sisi bukit hijau di Ellidaey, sebuah pulau kecil di selatan Islandia.

Baca juga: Viral Video Aksi Tak Pantas 2 Turis di Pelabuhan Bali, Pelaku Unggah Permintaan Maaf di Media Sosial

Dilaporkan news.com.au, Rabu (16/12/2020), Sepanjang abad ke 18 dan 19, rumah tersebut menjadi persinggahan bagi segelintir keluarga.

Namun, pada tahun 1930-an, beberapa orang yang tersisa diangkut dan dipindahkan ke daratan untuk mencari kehidupan yang lebih baik.

Sejak saat itu, pulau terpencil itu benar-benar sepi dan rumah tersebut telah memicu banyak spekulasi aneh.

Sebuah rumah kosong yang terletak di pulau terpencil di dunia. (Google Maps via news.com.au)

Satu rumor mengatakan bahwa rumah tersebut dibangun oleh seorang miliader eksentrik yang bernecana pindah ke Ellidaey ketika terjadi kiamat zombie.

Yang lain mengayakan itu adalah milik seorang pertapa yang fanatik religius.

Bahkan ada juga yang berspekulasi bahwa Bjork memiliki rumah aneh itu dan bernegosisasi dengan pemberintah untuk membeli pulau tersebut.

Sayangnya, kenyataannya jauh lebih menarik.

Pulau itu sendiri dihuni oleh kawanan puffin yang berpesta dengan pasokan ikan yang melimpah di perairan di bawahnya, dan gedung putih sebenarnya adalah sebuah penginapan yang dibangun oleh Asosiasi Berburu Ellidaey.

Meskipun puffin merupakan spesies yang terancam punah, mereka tidak dilindungi di Islandia dan tidak ilegal untuk memburu mereka.

Tahun lalu, The Independent melaporkan bahwa para pemburu trofi membunuh hingga 100 puffin sekaligus dalam tur terorganisir di negara Nordik, dengan beberapa perjalanan menghabiskan biaya hingga 3000 poundsterling.

Untuk mempermudah perjalanan berburu, kelompok tersebut membangun rumah sebagai tempat transit, yang dilengkapi dengan sauna dengan sistem pengumpulan air hujan.

Halaman
12