Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Demi Spot Foto Terbaik, Wanita Ini Nekat Panjat Pagar Pengaman dan Tewas Seusai Jatuh dari Tebing

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Potret Rosy Loomba (38) bersama suaminya.

TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang wanita nekat memanjat pagar pengaman hingga akhirnya tewas setelah terjatuh dari tebing.

Wanita bernama Rosy Loomba (38) pergi berlibur bersama suami serta anak-anaknya ke Taman Nasional Grampians.

Bukannya kegembiraan yang didapat, justru suami dan anak-anaknya ini lemas tak berdaya setelah Loomba terjatuh dari tebing setinggi 80 meter.

Melansir laman news.com.au, Senin (14/12/2020), Wanita yang berasal dari Craigieburn, Melbourne Utara ini sedang berjalan-jalan bersama keluarganya di Taman Nasional Grampians.

Baca juga: Kenapa Penumpang Pesawat Harus Dievakuasi dalam Waktu 90 Detik saat Keadaan Darurat?

Namun, karena ingin mendapatkan foto terbaiknya, ia memanjat pagar pengaman dan terjatuh dari Boroka Lookout dekat Hall Gap sekitar pukul 15.00 pada Sabtu (12/12).

Suaminya, Basant dan anak-anaknya yang masih kecil menyaksikan langsung ketika Loomba terjatuh dan meninggal di tempat kejadian.

Rosy Loomba (38) bersama suami dan anaknya. (news.com.au)

Setidaknya butuh waktu lebih dari enam jam bagi para sukarelawan Kepolisian Victoria dan Layanan Darurat Negara untuk mengambil jenazah Loomba.

Tubuh Loomba harus ditarik keluar oleh tim khusus setelah jam 21.00 karena medannya yang sulit.

Kakak ipar Loomba, Jassu Minal Loomba mengatakan, ia sulit untuk menerima kabar duka ini.

"Dia adalah pasangan hidup yang baik untuk saudara laku-laki saya dan ibu terbaik bagi anak-anaknya," kata Jassu.

"Keluarganya masih syok dan itu benar-benar sulit untuk dipercaya," imbuhnya kepada Herald Sun.

Tragisnya kematian Loomba terjadi setelah adanya peringatan dari polisi tentang turis yang berburu selfie di daerah tersebut.

"Salah satu masalah yang terus menerus menguras sumber daya kami adalah turis yang mempertaruhkan nyawa dan anggota tubuhnya untuk mendapatkan selfie terbaik," bunyi peringatan polisi pada Januari 2019.

"Kami secara teratur melihat foto dan video berbahaya yang beri geo-tag di area di mana individu tersebut telah membahayakan keselamatan mereka sendiri untuk mendapatkan jepretan terbaik," lanjutnya.

"Kami juga sering bekerja dengan tim penyelamat lokal dalam misi untuk membawa individu ke tempat aman yang telah mengabaikan papan peringatan dan memanjat pagar pengaman. Misi kami tidak selalu berhasil," akhir bunyi peringatan tersebut.

Halaman
123