Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

China Luncurkan Drone Penyembur Api untuk Bakar Sarang Lebah yang Tewaskan Manusia

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi sarang tawon, Senin (14/12/2020).

TRIBUNTRAVEL.COM - Baru-baru ini viral video yang menunjukkan drone penyembur api membakar habis sarang lebah di daerah Zhong China.

Tindakan ini dilakukan oleh sukarelawan dari Tim Penyelamat Langit Biru karena banyaknya penduduk desa yang meninggal akibat sengatan tawon dan lebah.

Dalam rekaman video yang diunggah di media sosial oleh Tim Penyelamat Langit Biru, menunjukkan sebuah drone dinyalakan dari jarak jauh dan diluncurkan ke udara.

Penerbangan drone ini diujicobakan pertama kali untuk terbang menuju pohon tinggi, di mana sarang tawon dipasang di cabang cabang yang lebih tinggi.

Drone kemudian melayang sejajar dengan sarang dan menembakkan semburan api langsung ke sarang.

Meskipun demikian, sarangnya tidak langsung terbakar dan perlu upaya kedua untuk membuatnya terbakar sepenuhnya.

Baca juga: Diserang Kawanan Lebah, 2 Pesawat Ini Terpaksa Tunda Penerbangan hingga 1 Jam

Ilustrasi sarang lebah, Senin (14/12/2020). (Pixabay/Camera-man)

Dengan dibakarnya sarang ini, mereka berharap agar tidak ada lagi korban jiwa akibat serangan tawon dan lebah.

Dilaporkan dalam Dailystar, Minggu (13/12/2020), Blue Sky Rescue Team adalah organisasi kemanusiaan non-pemerintah terbesar di China dan membeli serta menyesuaikan drone penyembur api seharga 80.000 yuan atau setara kurang lebih Rp 171 juta.

Ketika sarang itu direduksi menjadi abu yang membara, penduduk desa langsung bertepuk tangan dan memberikan pujian kepada tim penyelamat sukarelawan.

"Sekarang kami tidak perlu khawatir disengat tawon," kata seorang warga.

Bahaya tawon mendapat perhatian besar media di China ketika 19 orang meninggal karena sengatan hanya dalam waktu tiga bulan di Ankang, provinsi Shaanxi, China Daily melaporkan.

Dokter Guo Dongyang mengatakan kepada outlet mengatakan, "Orang yang disengat tawon parah dapat menderita gagal ginjal, gagal hati, dan cedera jantung dan mungkin mati dalam satu atau dua jam tanpa pengobatan tepat waktu."

TONTON JUGA:

Chen Changlin, seorang petani di Ankang, mencoba menyelamatkan seorang ibu dan putranya dari sekumpulan tawon dan disengat ratusan kali dalam prosesnya.

Sayangnya, ibu dan putranya meninggal dan Chen menjalani cuci darah karena racun tawon membuatnya mengalami gagal ginjal.

Halaman
12