Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

SpaceX Menguji Roket Baru yang Bisa Membawa Manusia ke Mars

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Starship, roket dan pesawat luar angkasa milik SpaceX yang mampu membawa manusia ke Mars.

TRIBUNTRAVEL.COM - Roket Falcon 9 dan kapsul Dragon milik SpaceX telah menjadi andalan baru bagi program penerbangan luar angkasa NASA.

Keberhasilan SpaceX tersebut diikuti dengan sistem roket dan pesawat ruang angkasa generasi berikutnya, yaitu Starship.

Melansir laman Travel + Leisure, Starship memiliki bodi baja tahan karat setinggi 120 meter dan lebar 9 meter.

Bentuknya terlihat seperti diambil dari buku komik fiksi ilmiah jaman dahulu.

Baca juga: Batu Mars yang Terdampar di Bumi Akan Dikembalikan ke Planet Asalnya

Namun, jangan tertipu oleh tampilan retro-futuristik pesawat ini, Starship merupakan pesawat luar angkasa yang sangat canggih.

Roket Starship bernama Super Heavy, nantinya akan menjadi roket terkuat yang pernah dibuat.

Mesin raptornya akan menghasilkan daya dorong sekira 16 juta pon yang akan mengirim awak dan kargo ke tempat-tempat yang jauh seperti Bulan dan Mars, atau muatan ekstra berat ke orbit rendah Bumi.

Seluruh sistem pesawat luar angkasa milik SpaceX ini dirancang untuk dapat digunakan kembali dan karenanya sangat hemat biaya.

Diperkirakan bahwa peluncuran Starship akan menelan biaya Rp 28,2 miliar setelah terbang secara teratur, turun dari rata-rata Rp 805 miliar untuk peluncuran Falcon 9 dan rata-rata Rp 1,4 triliun untuk peluncuran United Launch Alliance Atlas V.

Sementara Starship belum siap untuk misi operasional, pengujian telah dimulai di fasilitas produksi dan peluncuran roket SpaceX di Boca Chica, Texas, yang terletak di dekat perbatasan Meksiko.

Sejauh ini, sudah ada tiga penerbangan uji Starship, yang terbaru dengan ketinggian maksimal 500 kaki.

Starship (Flickr/ Ennoti)

Minggu ini, SpaceX berencana untuk mencoba uji terbang ketinggian tinggi pertamanya, mengirimkan prototipe Starship Serial Number 8, atau SN8, ke ketinggian 41.000 kaki (15 kilometer).

Pesawat luar angkasa itu juga akan mencoba manuver flip pendaratan, prosedur yang secara teknis belum pernah dilakukan oleh roket sebesar ini.

Penerbangan uji coba ini dapat dilakukan secepatnya, dan SpaceX menayangkannya secara langsung untuk pertama kalinya.

"Dengan tes seperti ini, kesuksesan tidak diukur dengan penyelesaian tujuan tertentu, melainkan seberapa banyak yang bisa kita pelajari secara keseluruhan," tulis SpaceX dalam deskripsi video pengujian.

Halaman
12