TRIBUNTRAVEL.COM - Penerbangan komersial dengan pesawat jet Boeing 737 Max diterbangkan lagi untuk pertama kalinya sejak dilarang mengudara hampir 2 tahun lalu.

Pesawat itu dilarang terbang ke negara manapun setelah terjadi kecelakaan yang menewaskan 346 penumpang.

Gol Airlines Brasil kini menjadi yang pertama di dunia yang mengembalikan pesawat ke armada aktifnya, menggunakan 737 Max 8 dalam penerbangan dari Sao Paulo ke Porto Alegre, menurut flightradar24.com.

Diwartakan dalam Dailystar, Kamis (10/12/2020), pihak perusahaan tidak memberikan rincian lengkap terkait rute penerbangan pesawat itu.

Gol akan memulai layanan reguler pada 18 Desember, menurut perusahaan data penerbangan Cirium, dengan beberapa penerbangan harian antara Sao Paulo dan kota-kota besar Brasil lainnya.

Juru bicara Gol mengatakan kepada The Associated Press melalui email bahwa pelanggan dapat menukarkan tiket mereka jika tidak ingin terbang naik 737 Max.

Baca juga: Bos Maskapai Ini Dipecat Setelah Pesawatnya Terlacak Membentuk Pola Organ Intim di Langit

Beberapa penumpang di bandara Guarulhos Sao Paulo terkejut mengetahui bahwa mereka telah melakukan perjalanan dengan pesawat 737 Max, padahal sudah ada tanda penerbangannya di tiket mereka.

"Saya agak khawatir tetapi suami saya adalah seorang pilot, jadi saya bertanya kepadanya. Dia bilang tidak apa-apa," kata Lucelyn Jockyman, yang mengirim sms kepada ibunya sebelum lepas landas.

"Jika terjadi sesuatu, tolong jaga anjingku!" dia bercanda.

Gol, maskapai penerbangan terbesar negara dengan 36 juta penumpang setiap tahun, memiliki tujuh pesawat 737 Max, menurut Cirium.

Ini adalah satu-satunya perusahaan Brasil dengan model di armadanya.

Pesawat Boeing di-grounded dilaporkan pernah jatuh di Ethiopia Maret 2019 lalu.

Kecelakaan sebelumnya yang terjadi di Indonesia dan melibatkan model tersebut terjadi pada Oktober 2018 silam.

Secara keseluruhan, dalam kecelakaan pesawat itu dilaporkan 346 orang tewas.

Kedua bencana tersebut disebabkan oleh kerusakan pada sistem keselamatan yang dirancang untuk mencegah hidung pesawat terangkat selama penerbangan.