TRIBUNTRAVEL.COM - Ilmuwan catat tinggi Gunung Everest naik hampir satu meter lebih.
Pengukuran baru dari titik tertinggi di Bumi ini menempatkan Gunung Everest bertambah tinggi 0,86 meter dari yang diperkirakan.
Catatan baru ini pun menyelesaikan perselisihan Nepal dan China selama bertahun-tahun mengenai ketinggian sebenarnya Everest.
Hingga saat ini, para ilmuwan dari kedua negara tidak setuju jika menyertakan tutupan salju di puncak Everest dalam pengukuran resminya.
Inilah menyebabkan China secara resmi mencatat gunung tersebut empat meter lebih rendah dari Nepal.
Tetapi, dalam kolaborasi ilmiah, sepertinya mereka akhirnya menyetujui tolok ukur baru.
Kedua negara bersama-sama mengumumkan ketinggian resmi baru Gunung Everest yaitu 8.848,86 meter di atas permukaan laut.
Dikutip TribunTravel dari laman UNILAD, Rabu (9/12/2020), Gunung Everest terletak di perbatasan Nepal dan Cina.
Ratusan pendaki mendaki gunung dari kedua sisi setiap tahun.
Keputusan untuk merilis hasil pengukuran bersama dibuat tahun lalu menyusul kunjungan Perdana Menteri China, Xi Jinping ke ibu kota Nepal, Kathmandu.
Ini bukan pertama kalinya ketinggian gunung diubah, dan mungkin juga bukan yang terakhir.
Pergeseran lempeng tektonik membuat Everest 'tumbuh', bertambah tinggi sekitar setengah meter setiap abad.
Meski demikian, para ahli mengatakan gempa bumi besar juga dapat menyebabkan gunung menyusut.
Beberapa ahli geologi percaya gempa bumi di Nepal tahun 2015 mungkin telah mengubah salju yang menutupi puncak Everest.
Termasuk sejumlah puncak Himalaya lainnya yang ditemukan telah menyusut hampir satu meter setelah gempa berkekuatan 7,8 SR mengguncang Nepal.
Baca tanpa iklan