"Dia hanya mencoba mengeluarkan atau menjauhkan manusia dari daerah itu," terusnya.
"Jika kamu sedang dikuntit, ketika melihat singa gunung pasti rasanya hampir mati," lanjutnya.
Frey juga mengatakan bahwa menerjang dan mendesis yang terlihat dalam video tersebut adalah perilaku normal singa gunung yang berusaha melindungi bayi mereka dan menakut-nakuti hewan lain.
"Apa yang dia lakukan di sana adalah tuduhan gertakan, untuk mengintimidasi dan mencoba menakut-nakuti dia. Itu semacam indikasi bahwa dia melihatnya setara dengannya. Itu mirip dengan apa yang akan dia lakukan terhadap singa gunung lainnya," katanya.
"Dia memang melihatnya sebagai ancaman. Jadi itu hampir merupakan indikasi bahwa dia tidak yakin seberapa besar bahaya atau kerusakan yang bisa dia lakukan padanya. Desis itu adalah bagian dari tuduhan itu," Frey menambahkan.
"Setiap kali saya melihat satwa liar saat saya keluar untuk berlari atau mendaki, saya selalu mengeluarkan ponsel saya dan mengambil video dan gambar, jadi saya mengeluarkan ponsel saya dan mulai merekam. Tapi ketika saya mendekat, saat itulah saya menyadari bahwa mereka bukan bobcats, tapi baby cougars, dan begitu aku memproses ini di kepalaku, mama cougar sudah datang berlarian di tikungan, "tambahnya.
Frey menambahkan jika kejadian dikejar singa gunung ini bisa saja terjadi pada siapa pun.
Baca juga: Viral di Medsos, Seorang Wanita Dihadang Babi Hutan saat Asyik Bersepeda
Baca juga: Pengunjung Jakabaring Sport City Palembang Dikejar Babi Hutan, Lari dan Naik Pagar
Baca juga: 5 Tempat Piknik di Jakarta untuk Liburan Akhir Pekan, Ada Hutan Kota GBK hingga Gordi HQ
Baca juga: Hutan Pinus Semeru, Wisata Baru di Malang untuk Nikmati Liburan Akhir Pekan
Baca juga: Tersesat di Hutan Selama 12 Hari Tanpa Makanan, Cara Bertahan Hidup Turis Ini Misterius
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)