TRIBUNTRAVEL.COM - Tahun 2020 ini akan berakhir dengan semangat yang tinggi bagi para pengamat bintang.
Pasalnya, bulan Desember akan diisi dengan tiga fenomena langit malam yang sangat unik.
Melansir laman Travel + Leisure, Rabu (2/12/2020), berikut ini 3 fenomena langka di langit malam hari pada bulan Desember.
1. Hujan Meteor Terbaik Tahun Ini (Geminid)
Apakah kamu siap menyaksikan 150 bintang jatuh per jam?
Baca juga: NASA Rilis Video Detik-detik Jatuhnya Meteor 10 Kali Bom Hiroshima di Langit Laut Bering
Itulah yang mungkin terjadi pada hari Minggu (13/12/2020) malam hingga Senin (14/12/2020) dini hari.
Fenomena itu berlangsung saat planet kita melewati aliran debu dan puing-puing yang ditinggalkan di Tata Surya oleh asteroid.
Kebanyakan hujan meteor disebabkan oleh komet, tetapi Geminid berbeda, dan 'bintang jatuh' yang dihasilkan bisa berwarna kuning, biru, merah, dan hijau.
Mereka juga bergerak relatif lambat di langit malam, jadi lebih mudah dikenali daripada kebanyakan bintang jatuh lainnya.
Menariknya, hujan meteor ini tak harus kamu saksikan saat larut malam.
Para warga Amerika Utara misalnya, mereka dapat mulai melihat fenomena tersebut tepat setelah langit menjadi gelap pada saat malam puncaknya.
Cobalah untuk melihat ke atas setidaknya selama satu jam agar mata menyesuaikan dengan gelap.
Kilauan cahaya yang ditimbulkan meteor mungkin bisa muncul dimana saja saat malam hari.
Setelah Geminid, hujan meteor besar berikutnya yang akan menghantam Bumi adalah Quadrantids.
Quadrantids akan mencapai puncaknya pada Sabtu (2/1/2021) malam dan berlanjut hingga Minggu (3/1/2021) dini hari.
Kemungkinan ada hingga 120 bintang jatuh per jam, ini menjadikan Quadrantids salah satu yang terbaik.
2. Gerhana Matahari Terbaik Tahun Ini
Gerhana matahari total akan berlangsung pada hari Senin, 14 Desember 2020 di Chili bagian selatan dan Argentina.
Sebenarnya fenomena tersebut ditetapkan untuk menjadi salah satu sorotan perjalanan tahun ini, namun pandemi telah membatalkan rencana ribuan pemburu gerhana internasional.
Perjalanan domestik masih memungkinkan menjadi acara pariwisata besar di Amerika Selatan.
Itu karena area 'jalur totalitas' seperti Pucon di distrik Danau Chili dan Patagonia utara dilintasi bayangan bulan selama dua menit sembilan detik.
Gerhana matahari total berikutnya hanya terjadi setahun kemudian pada 4 Desember 2021, yang akan menghiasi langit Antartika.
3. 'Kissing Planet' Terbaik
Bulan Desember ini melihat titik balik matahari musim dingin yang sangat istimewa.
Peristiwa kutub utara bumi berada pada kemiringan maksimumnya dari matahari biasanya tidak ditandai oleh apa pun yang dapat dilihat oleh pengamat bintang.
Namun, tahun 2020 berbeda karena tepat setelah matahari terbenam pada hari Senin, (21/12/2020), planet raksasa Yupiter dan Saturnus tampak bersinar dan mungkin akan tampak menjadi satu.
Faktanya, tidak ada yang sedekat dan semudah ini untuk dilihat sejak tahun 1226.
Hal itu membuat fenomena ini peristiwa yang sangat langka dan jarang terjadi.
Baca juga: Mengapa Langit Berwarna Biru saat Siang Hari dan Jingga saat Sore Hari? Ini Penjelasannya
Baca juga: Pengguna Google Earth Temukan Objek Aneh Sepanjang 4 Ribu Kilometer di Langit
Baca juga: Fenomena Langit Halo Matahari Terjadi Hari Ini, Berikut Potretnya dari Surabaya, Malang dan Bali
Baca juga: Potret Mengerikan Warna Langit Berubah Jadi Oranye Akibat Kebakaran di California
Baca juga: Kapal Pesiar Ini Tawarkan Perjalanan Melihat Gerhana Matahari Total dari Kutub Selatan
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)