TRIBUNTRAVEL.COM - Gumpalan asap dari kebakaran hutan di negara bagian California, Amerika Serikat ( AS), menyelimuti kota San Francisco.
Akibat kebakaran besar tersebut menyebabkan langit di wilayah tersebut berubah menjadi oranye.
Sekitar 14.000 petugas pemadam kebakaran sedang memerangi 28 titik kebakaran besar di California, di tengah gelombang udara panas bersejarah yang melanda wilayah itu.
Kebakaran hutan telah membakar lebih dari 2,5 juta hektare di negara bagian itu tahun ini dan menewaskan sedikitnya delapan orang.
• Dilanda Suhu Ekstrem, KJRI Los Angeles Beri Imbauan bagi WNI di California
Pada Rabu (9/9/2020), angin kencang meniup asap dan abu dari beberapa titik kebakaran di sisi utara negara bagian itu.
Penduduk San Francisco dan sekitarnya terbangun di bawah langit gelap yang membuat beberapa orang bingung dan mengira saat itu masih malam hari.
"Rasanya seperti akhir dunia," kata Catherine Geeslin, yang tinggal di wilayah West Portal, kepada San Francisco Chronicle.
"Mengerikan melihat hari masih gelap. Dan akan aneh untuk makan siang dalam kegelapan. Tapi masih harus melanjutkan harimu," tambah Geeslin.
Media lokal melaporkan bahwa hari masih tampak seperti subuh pada pukul 10.45 waktu setempat karena sinar matahari kesulitan menembus asap tebal.
Pada Rabu, para pejabat mengatakan tiga orang tewas di California utara.
Dalam sebuah unggahan di Twitter, Daniel Swain, seorang ilmuwan iklim di University of California, Los Angeles (UCLA), mengatakan "gumpalan asap tinggi" dan "sangat tebal" "hampir sepenuhnya menghalangi matahari".
Partikel asap dari kebakaran hutan "hanya memungkinkan cahaya kuning-oranye-merah mencapai permukaan, dan menyebabkan langit terlihat oranye", Distrik Manajemen Kualitas Udara Bay Area menjelaskan di Twitter.
"Ini bukan suatu pemandangan umum karena ini membutuhkan kondisi yang sangat spesifik untuk mewujudkannya," kata petugas Pelayanan Cuaca Nasional, Brian Garcia, kepada SFGate.
"Jelas, dibutuhkan api yang menghasilkan banyak asap," tambah Garcia.
Saat kebakaran hutan terus terjadi, para peramal cuaca memperkirakan kondisi serupa dalam beberapa hari mendatang.
Baca tanpa iklan