Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Bertahun-tahun Diejek, Desa Bernama Fucking di Austria ini Akhirnya Berubah Nama

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(FILES) File foto yang diambil pada tanggal 18 Juni 2008 ini menunjukkan para wisatawan yang mengambil gambar dari rambu jalan desa Fucking, sekitar 35 km di Utara Salzburg, Austria. Penduduk desa Austria akan menelepon di tahun baru 2021 dengan nama baru - Fugging - setelah ejekan, terutama di media sosial, menjadi terlalu berat untuk ditanggung. Mereka akhirnya bosan dengan Fucking.

TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah desa di Austria akan berubah namanya setelah diejek secara online bertahun-tahun.

Dilansir oleh TribunTravel dari Mothership, desa tersebut awalnya bernama Fucking akhirnya diubah namanya menjadi Fugging.

Nama baru dari desa tersebut akan berlaku mulai 2021 setelah mayoritas penduduk di sana merasa muak karena sering diejek oleh pengguna internet.

Menurut para ahli, nama desa tersebut berasal dari abad ke 11.

Diketahui desa tersebut berada di 350 kilomter Wina dan berpenduduk sekitar 100 orang.

 

Baca juga: 12 Fakta Vienna, Ibu Kota Austria yang Populer dengan Komposer Musik Mozart dan Beethoven

Menurut harian Austria Die Presse, para penduduk desa sudah muak dengan para pengunjung yang memberi lelucon buruk tentang mereka.

Para penduduk desa ini dilabeli dengan nama Fuckingers.

Akhirnya, hasil dari rapat dewan kota yang diterbitkan pada 26 November 2020 memutuskan bahwa desa tersebut akan diberi nama Fugging mulai 1 Januari 2021.

Sebenarnya, nama desa yang unik tersebut menarik perhatian banyak wisatawan dan banyak orang mengambil foto di papan nama desa tersebut.

Banyak mereka akan berpose secara sugestif untuk mengiringi gambar.

Plang itu juga telah dicuri beberapa kali sebelumnya, jadi otoritas lokal menggunakan beton tahan pencurian untuk menahan penggantinya.

"Saya dapat memastikan bahwa desa itu diubah namanya," kata Andrea Holzner, walikota Tarsdorf, kotamadya tempat desa itu berada.

"Saya benar-benar tidak ingin mengatakan apa-apa lagi - kami sudah cukup banyak dihebohkan media tentang hal ini di masa lalu," katanya.

Desa tersebut pernah menjadi latar tempat dari sebuah buku karangan novelis Austria Kurt Palm, yang kemudian diubah menjadi sebuah film.

Desa ini pertama kali dihuni secara resmi sekitar tahun 1070.

Halaman
12