Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Pemindaian Sinar-X dari Mumi Mesir Kuno Ungkap Fakta Mengejutkan, Seperti Apa?

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mumi Mesir Kuno yang menjalani pemindaian sinar-X.

TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah mumi Mesir yang merupakan tubuh seorang anak berusia lima tahun mengungkap fakta mengejutkan.

Sekarang, para ilmuwan mempelajari lebih banyak tentang mumi misterius ini dan penguburannya.

Pemindaian menggunakan sinar-X pun dilakukan untuk mengungkap fakta sebenarnya dari mumi Mesir kuno tersebut.

Pemindaian dilakukan pada gigi dan tulang paha mumi, yang mengonfirmasi bahwa usia mumi tersebut.

Baca juga: Tak Hanya Nikmat Disantap, Lobster Punya 7 Manfaat Baik untuk Kesehatan Tubuh

Meski ini tidak bisa menjelaskan penyebab kematiannya.

Melansir laman Science Alert, Kamis (26/11/2020), sinar-X dengan intensitas tinggi ditargetkan dapat mengungkapkan obyek misterius dalam perut mumi tersebut.

Pemindaian yang dilakukan pada mumi sekitar dua dekade lalu memiliki kontras rendah dan tidak begitu detail.

Untuk analisis baru, para peneliti melakukan CT scan untuk memvisualisasikan struktur mumi secara keseluruhan.

Potret tersebut, seolah-olah menampilkan seorang wanita dewasa. (Stuart R. Stock via Sciencealert.com)

Mereka kemudian memfokuskan pada daerah tertentu menggunakan difraksi sinar-X, di mana berkas sinar-X yang terkonsentrasi rapat memantul dari atom-atom dalam struktur kristal.

Variasi dalam pola difraksi menunjukkan jenis material dari benda tersebut.

Ini adalah pertama kalinya difraksi sinar-X digunakan pada mumi utuh, kata penulis utama studi Stuart Stock, seorang profesor penelitian biologi sel dan perkembangan di Feinberg School of Medicine di Northwestern University di Chicago.

Mumi yang dikenal sebagai 'Hawara Portrait Mummy No. 4,' ada dalam koleksi Block Museum of Art Universitas Northwestern.

Mumi tersebut digali antara 1910 dan 1911 dari situs Mesir kuno Hawara, dan itu berasal dari sekitar abad pertama Masehi, ketika Mesir berada di bawah kekuasaan Romawi.

"Selama era Romawi di Mesir, mereka mulai membuat mumi dengan potret yang menempel di permukaan depan," kata Stock kepada Live Science.

"Ribuan sudah dibuat, tapi kebanyakan potret telah dihapus dari mumi yang kita miliki - mungkin hanya 100 hingga 150 potret yang masih melekat pada mumi tersebut," katanya.

Meskipun potret pada Mumi No. 4 menunjukkan seorang wanita dewasa, ukuran kecil dari mumi tersebut mengisyaratkan sebaliknya.

Dan hasil scan mengonfirmasi bahwa mumi tersebut adalah seorang anak, masih sangat muda sehingga tidak ada gigi permanennya yang muncul.

Tubuhnya berukuran 37 inci (937 milimeter) dari bagian atas tengkorak hingga telapak kakinya, dan pembungkusnya bertambah 2 inci (50 mm), menurut penelitian.

Para peneliti juga mendeteksi 36 struktur seperti jarum dalam kasus ini.

Sebanyak 11 di sekitar kepala dan leher, 20 di dekat kaki dan lima di batang tubuh. 

Difraksi sinar-X menentukan bahwa ini adalah kabel atau pin logam modern yang mungkin telah ditambahkan untuk menstabilkan artefak selama abad terakhir.

Satu penemuan yang mengejutkan adalah lapisan sedimen yang tidak teratur di bungkus mumi, mungkin lumpur yang telah digunakan oleh pendeta yang hadir untuk mengamankan perban mumi, saran Stock.

Penemuan lain yang membingungkan adalah sebuah benda kecil berbentuk elips dengan panjang sekitar 0,3 inci (7 mm), yang ditemukan para peneliti di bungkus mumi di atas perut, menamakan benda itu 'Inclusion F'.

Difraksi sinar-X menunjukkan bahwa ia terbuat dari kalsit, tetapi apakah itu?.

Tonton juga:

"Salah satu kemungkinannya adalah bisa jadi jimat dimasukkan karena tubuh anak rusak saat mumifikasi," kata Stock.

Stock menjelaskan, setelah kecelakaan seperti itu, para pendeta sering kali meletakkan jimat seperti scarab di atas bagian tubuh yang rusak untuk melindungi orang tersebut di akhirat, dan gumpalan kalsit yang baru ditemukan berukuran dan dalam posisi yang tepat untuk menjadi scarab pelindung.

Namun, resolusi CT scan tidak cukup tinggi untuk menunjukkan detail ukiran pada objek, jadi tidak mungkin untuk mengatakan dengan pasti apa itu, tambahnya.

"Setiap kali Anda masuk ke studi seperti ini, Anda mendapatkan jawaban yang bagus. Tapi kemudian Anda hanya mengajukan lebih banyak pertanyaan," kata Stock.

Baca juga: Orchid Forest Cikole dan 4 Tempat Wisata di Bandung untuk Liburan Akhir Pekan

Baca juga: Tak Hanya Obati Diare, Daun Jambu Biji Ternyata Punya 4 Manfaat Ini untuk Kesehatan

Baca juga: Konsep Kapal Pesiar Senilai Rp 7,7 Triliun Ini Bentuknya Unik, Mirip Hiu Raksasa

Baca juga: Harga Tiket Masuk Ayanaz Gedongsongo Semarang November 2020

Baca juga: Bolehkah Bawa Hand Sanitizer ke Dalam Kabin Pesawat saat Pandemi Covid-19?

(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)