Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Videonya Viral di Medsos, Penjual Steak Kaki Lima di Surabaya Ini Punya Omzet Rp 6 Juta per Hari

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Master Steak Surabaya, warung steak kaki lima di Surabaya.

TRIBUNTRAVEL.COM - Penjual steak kaki lima di Surabaya laris manis.

Larisnya steak kaki lima milik Agus Suwandi ini membuat pembeli meningkat 50 persen.

Ramainya steak kaki lima ini berkat youtuber maupun sejumlah foodies di Surabaya.

Mereka menyebarkan video warung steak kaki lima milik Agus, Master Steak.

Baca juga: Harga Tiket Masuk Taman Harmoni dan Atlantis Land Surabaya, Banyak Spot Foto Instagramable

Video itu pun menjadi viral.

Lelaki yang akrab disapa Agus Zuu ini bilang, dalam satu hari omzet penjualan Master Steak mencapai Rp 6 juta pada hari biasa. Sementara pada akhir pekan, omzetnya mencapai Rp 7 juta.

"Alhamdulillah yang dulu ramai bisa Rp 3 juta hingga Rp 4 juta. Malam minggu Rp 5 juta. Sekarang hari biasa Rp 6 juta ke atas. Hari minggu Rp 7 juta lebih," kata Agus saat dihubungi Kompas.com, Rabu (18/11/2020).

Karena viral tersebut, calon pembeli harus rela mengantre hingga 1 jam untuk mendapatkan steak buatan Agus.

Bahkan 26 bangku yang disediakan Agus kadang tak cukup terutama apabila ada pengunjung yang datang rombongan.

"Jadi setiap hari hampir waiting list cuma kita PKL jadi kapasitas kita 26 orang seatnya. Cuma kadang ada rombongan jadi waiting list tapi kita atur yang ngantre jadi abis itu enggak rebutan tempat duduk," ucapnya.

Meski memiliki banyak pengunjung setiap harinya, Agus mengaku bahwa setengahnya adalah pelanggan tetap.

Para pelanggan selalu datang dua hingga tiga kali dalam satu minggu untuk mencicipi steak ini.

Master Steak menyediakan, Chicken Crispy, Chicken Cordon Bleu, Chicken Spicy, Chicken Steak, Master Beef with Rice, Mixed Grill, Tornado Steak, Beef Cordon Bleu, Tenderloin (Cordon Bleu, Black Paper, Spicy, Steak), T-Bone (Steak, Spicy, Black Paper).

Sempat terdampak pandemi

Walaupun ramai sejak awal buka, tetapi Master Steak sempat terdampak pandemi. Omzetnya pun turun 50 persen. Pasalnya, seluruh warung tak diperbolehkan pembeli makan di lokasi (dine-in).

Halaman
12