Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Punya Pemesanan Unik, Restoran Dimsum Legendaris di Hong Kong Jadi Favorit Turis Asing

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kuliner Dimsum khas China, Kamis (10/9/2020).

TRIBUNTRAVEL.COM - Berburu dimsum emang paling tepat adalah di Hong Kong.

Dimsum dikenal sebagai makanan khas Hong Kong yang cukup digemari.

Nah, satu tempat makan Hong Kong legendaris yang menjual dimsum adalah Lin Heung Tea House punya sistem pemesanan yang unik.

Lin Heung Tea House merupakan salah satu rute dari Virtual Foodie Tour dari Hong Kong Wine & Dine Festival 2020 pada Rabu (18/11/2020).

"Restoran ini sudah tua sekali usianya ratusan tahun, bahkan pegawainya rata-rata sudah bekerja selama puluhan tahun," kata koki Christian Yang yang memandu Virtual Foodie Tour.

Baca juga: Bandingkan Pusat Karantina Hong Kong dengan Kamp Konsentrasi, Pramugari Ini Ditangguhkan

Dikutuip dari SCMP, Lin Heung Tea House pertama kali buka di Guandong pada 1889 dan pada 1918 pemiliknya membuka tiga cabang di Hong Kong.

Saat ini Ling Heung Tea House yang beralamat di 160-164 Wellington Street jadi satu-satunya restoran yang masih buka.

Christian menyebutkan sistem pemesanan dimsum di restoran ini terbilang unik.

Sebab, sebelum makan pengunjung akan mendapat satu lembar kertas yang ia sebut "paspor dimsum".

"Nah kalau ada troli besi lewat yang didorong seorang ibu, kamu pilih dimsum yang kamu mau. Dia akan stempel di kertas untuk memberi tanda dimsum yang diambil," kata Christian.

Si ibu bertugas mendorong troli besi dari meja ke meja untuk menawarkan dimsum. Namun, praktiknya tak semudah itu.

Tamu umumnya mengerumuni kereta besi saat keluar dari dapur. Hal ini dilakukan agar mereka dapat dimsum sesuai keinginan.

Sebab semakin sering troli berhenti di satu meja, jenis dimsum favorit biasanya cepat habis.

Inilah yang menjadi daya tarik Lin Heung Tea House sehingga tak hanya ramai warga lokal, tetapi juga turis asing.

Pada masa pandemi, Lin Heung Tea House terbilang sepi. Sudah tidak nampak kerumunan tamu pada kereta besi.

Halaman
12