Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Google Maps Ungkap Misteri Bangkai Kapal dan Penyerangan Tahun 1981 di Pulau Sentinel Utara

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suku Sentinel di Pulau Sentinel, Kepulauan Andaman, India

TRIBUNTRAVEL.COM - Google Maps memiliki kekuatan untuk mengungkap beberapa misteri terbesar di dunia berkat citra satelitnya.

Seorang pengguna baru-baru ini menemukan sebuah kapal karam tak jauh dari pantai Pulau Sentinel Utara, yang dibagikannya di forum Reddit.

Pulau Sentinel Utara adalah salah satu Kepulauan Andaman, sebuah kepuluan di Teluk Benggala dan merupakan satu tempat yang terlarang.

Pulau tersebut juga jarang dikunjungi orang asing karena penduduk aslinya yang menutup diri.

Baca juga: Nasi Pindang hingga Mi Kopyok, Ini 5 Kuliner Enak di Semarang untuk Sarapan Pagi

Suku asli Pulau Sentinel yang dikenal dengan Suku Sentinel menjadi satu kelompok masyarakat suku terakhir yang sebagian besar tidak tersentuh oleh peradaban modern.

Akibatnya, mereka dilindungi oleh Undang-undang Perlindungan Suku Aborigin Kepulauan Andaman dan Nicobar tahun 1956.

Di mana ada larangan perjalanan ke pulau itu dan mendekati dalam radius maksimal 9,26 km.

Namun, hal ini tidak menghentikan para penjelajah di masa lalu untuk bertemu suku tersebut.

Tapi seperti yang diketahui, suku Sentinel selalu menolak kunjungan dari orang asing, bahkan mereka tidak segan-segan untuk memakai kekerasan.

Insiden seperti ini rupanya tertangkap oleh kamera Google Maps.

Dilansir dari laman Express.co.uk, Senin (16/11/2020), dari atas gambar yang dibagikan pengguna Google Maps di forum Reddit menunjukkan sebuah bangkai kapal yang berada di lepas pantai Pulau Sentinel.

Bangkai Kapal yang ditemukan di Pantai Pulau Sentinel Utara. (Google Maps)

Setengah bagian kapal tertutup gelombang laut.

Primrose adalah kapal pengangkut berbobot 16.000 ton yang mengalami masalah saat mengangkut kargo pakan ayam dari Banglades ke Australia pada 1981.

Kapal dan awaknya terdampar di Pantai Pulau Sentinel Utara dan menarik perhatian suku di sana untuk melancarkan serangan.

Kapten kapal pun segera membuat panggilan ke perusahaan pengiriman Hong Kong, pengiriman senjata yang mendesak untuk melawan suku Sentinel yang menyerang secara liar menggunakan tombak dan panah.

Halaman
12