TRIBUNTRAVEL.COM - Demam adalah kondisi meningkatnya suhu tubuh hingga lebih dari 38 derajat celsius.
Selain itu, demam juga bisa menandakan adanya penyakit atau kondisi lain di dalam tubuh.
Ternyata demam tak hanya dialami oleh manusia yang ada di bumi saja.
Para astronaut yang berada di ruang angkasa pun juga bisa mengalami demam yang disebut demam antariksa.
Baca juga: Ini yang Terjadi Jika Astronot Kentut di Ruang Angkasa, Ternyata Bisa Sebabkan Ledakan
Apa Itu Demam Antariksa?
Baru-baru ini, para peneliti mempublikasikan hasil penelitian yang mereka lakukan terhadap para astronaut di ruang angkasa.
Para astronaut tersebut sudah inggal di Stasiun Antariksa Internasional atau International Space Station (ISS) selama 2,5 bulan atau lebih.
Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa para astronaut yang berada di daerah bergravitasi rendah mengalami peningkatan suhu tubuh.
Suhu tubuh normal manusia itu sekitar 37 derajat celsius, tapi suhu tubuh astronaut di ISS bisa mencapai 40 derajat celsius atau bahkan lebih.
Peningkatan suhu tubuh inilah yang disebut demam antariksa.
Demam antariksa ini, menurut peneliti, disebabkan karena keadaan di ruang angkasa yang tidak ada gravitasi.
Tidak adanya gravitasi ini membuat astronaut sulit untuk berkeringat, bahkan di saat mereka sedang berolahraga.
Kalaupun keluar keringat, keringat itu akan sulit menguap.
Dalam keadaan tidak bergravitasi, tubuh akan sulit memindahkan panas dari tubuh ke lingkungan sekitar.
Akibatnya, kesehatan para astronaut bisa terganggu dan bisa menjadi berbahaya.