TRIBUNTRAVEL.COM - Gelombang baru virus corona (Covid-19) terus menyebar ke seluruh dunia.
Menurut Johns Hopkins Coronavirus Resource Centerdengan, saat ini tercatat lebih dari 51 juta kasus Covid-19 dan 1,27 juta kematian secara global.
Melansir laman Travel and Leisure, Kamis (12/11/2020), sebagian besar negara di dunia kini bahkan mewajibkan para wisatawan menunjukkan hasil tes Covid-19 negatif pada saat kedatangan.
Kebijakan itu tentu mempersulit para wisatawan yang ingin bepergian ke luar negeri.
Baca juga: Turis Ini Beli Hasil Tes Covid-19 Palsu untuk Liburan, Muncul di Brasil hingga Inggris
Alhasil, beberapa oknum mencari celah untuk mengatasi hal tersebut, dan salah satu caranya adalah menggunakan hasil tes palsu, menurut The Washington Post.
Pejabat Prancis menemukan bahwa surat tes Covid-19 palsu dijual di Bandara Charles de Gaulle Paris seharga 150 euro atau setara Rp 2,5 juta hingga 300 euro atau setara Rp 5 juta, Associated Press melaporkan.
Praktik kecurangan ini ditemukan setelah seorang penumpang tertangkap menggunakan surat tes Covid-19 palsu saat check-in untuk penerbangan dari Paris ke Addis Ababa pada September lalu.
Setelah diselidiki, tujuh orang berhasil ditangkap pada pekan lalu.
Masing-masing pelaku akan menghadapi hukuman lima tahun penjara ditambah denda Rp 6,2 miliar jika terbukti bersalah.
Sementara di Inggris, seorang pria dari Blackburn mengatakan kepada The Lancashire Telegraph betapa mudahnya mendapatkan surat tes Covid-19 palsu dengan hasil negatif.
Kecurangan itu dilakukan hanya dengan mengubah nama, tanggal lahir, dan tanggal tes.
"Kamu cukup mengunduh email, mengubahnya, lalu mencetaknya,” kata pria yang memilih untuk tidak disebutkan namanya itu.
Pria tersebut melihatnya sebagai cara yang diperlukan untuk menyiasati sistem karena dia harus terbang ke Pakistan.
"Orang-orang melakukan ini karena tidak bisa mendapatkan tes Covid-19 jika harus bepergian ke Pakistan dalam keadaan darurat," kata pria itu.
“Sulit untuk mendapatkannya kecuali kamu adalah pekerja di bidang yang cukup penting. Jika kamu tidak memiliki gejala, maka kamu tidak bisa melakukan tes. Lalu bagaimana kamu bisa bepergian?” jelasnya.