Pulau ini adalah rumah bagi jenis kuda langka yang telah ada di pulau itu sejak tahun 1600-an.
Dikenal sebagai "Chincoteague pony," kuda poni ini memiliki legenda yang kaya di balik keberadaan mereka di pulau itu.
Legenda mengatakan bahwa kuda adalah hewan yang selamat dari bangkai kapal Spanyol.
Tetapi para ahli percaya bahwa kemungkinan besar mereka telah dibebaskan di pulau itu oleh penjajah yang ingin melarikan diri dari hukum dan pajak ternak di abad ke-17.
Saat ini, ada sekitar 300 kuda yang hidup di pulau itu dengan sekitar 1.000 kuda Chincoteague yang tinggal di luar pulau karena mereka dibeli atau dibawa oleh peternak swasta.
Kuda poni Chincoteague memiliki ukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan kuda di daratan karena habitat dan makanan yang buruk di pulau itu.
5. Miyajima
Miyajima di Jepang menjadi satu-satunya pulau tempat rusa dan manusia menikmati hidup berdampingan.
Menurut cerita rakyat setempat, rusa di Miyajima pernah dianggap suci.
Mereka disembah sebagai utusan Tuhan.
Bahkan hari ini, banyak rusa berkeliaran di Gerbang Torii, Kuil Itsukushima.
Rusa di Miyajima berinteraksi secara bebas dengan turis.
Sebagian besar dari mereka tinggal di Taman Nara seluas 500 hektar yang memiliki sejumlah kuil dan lentera batu yang tersebar di sekitarnya.
Pada 2016, ada lebih dari 1.200 rusa di pulau itu.
6. Pulau Macquarie
Pulau Macquarie adalah pulau terpencil di Wilayah Antartika Australia Tasmania.
Pulau ini penuh dengan burung laut yang telah menjadikan pulau itu rumah mereka.
Penguin dan elang laut adalah spesies utama.
7. Pulau Duiker
Pulau Duiker di Afrika Selatan adalah rumah bagi salah satu koloni anjing laut berbulu terbesar.
Makhluk menggemaskan ini telah membuat pulau berbatu di sana menjadi rumah mereka.
Ada sekitar 6.000 anjing laut yang hidup di pulau itu dan dapat dilihat sedang berjemur di batu.
Feri dan kapal reguler membawa pengunjung untuk melihat anjing laut.
Pulau itu kemudian disebut "Pulau Seal."
Selama musim kawin sekitar bulan April, anjing laut kecil yang menggemaskan dapat terlihat meringkuk dekat dengan ibu mereka atau belajar berenang di perairan.
8. Pulau Christmas
Pulau Christmas pernah menjadi rumah bagi sekitar 43,7 juta kepiting dewasa atau sekitar 0,09 hingga 0,57 kepiting dewasa merah per meter persegi.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, keberadaan semut telah mengurangi populasi kepiting menjadi sekitar 30 juta.
Untuk sebagian besar tahun, kepiting dapat ditemukan di hutan.
Tapi setahun sekali sesuatu yang luar biasa terjadi.
Jutaan kepiting keluar dari hutan dan menuju lautan untuk musim kawin.
Migrasi terjadi antara Oktober dan Desember.
Kepiting dari seberang pulau menuju ke lautan.
Kepiting jantan pertama mencapai pantai dan menggali lubang.
Betina kemudian mencapai pantai dan perkawinan berlangsung di atau dekat lubang gali.
Setelah proses kawin, jantan kembali ke hutan sementara betina tinggal di liang sekitar dua minggu untuk bertelur.
Setelah masa inkubasi berakhir, betina meninggalkan telurnya di lautan, sebagian besar pada saat air pasang pada kuartal terakhir bulan.
Betina kembali ke hutan sementara larva menghabiskan tiga hingga empat minggu di lautan.
Mereka kemudian kembali ke tanah sebagai kepiting muda.
Baca juga: Mengapa Kucing Hitam Sering Dikaitkan dengan Penyihir dan Nasib Buruk?
Baca juga: Viral di Medsos, Video Kucing Oren Coba Ambil Ikan di Ember Pemancing tapi Ketahuan
Baca juga: Arkeolog Temukan Ukiran Kucing Raksasa di Bukit Nazca Peru, Kapan Bisa Dikunjungi Turis?
Baca juga: Dianggap Simbol Keberuntungan, Jumlah Kucing di Pulau Ini Lebih Banyak Ketimbang Penduduknya
Baca juga: Momen Menggemaskan Seekor Kucing Dikeluarkan dari Kereta karena Tidak Bawa Tiket
Ambar Purwaningrum/TribunTravel