Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

3 Uang Kertas yang Beredar di Indonesia pada Masa Penjajahan Jepang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga menunjukkan mata uang rupiah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tahun emisi 2016 di lokasi penukaran uang di Blok M Square, Jakarta, Senin (19/12/2016). Bank Indonesia resmi meluncurkan uang NKRI tahun emisi 2016 dengan menampilkan 12 pahlawan nasional yakni 7 uang rupiah kertas dan dan 4 uang rupiah logam.

TRIBUNTRAVEL.COM - Sejarah perekonomian Indonesia tak bisa dilepaskan dari uang sebagai alat transaksi.

Setiap periode kekuasaaan di Indonesia menerbitkan uang yang berlaku resmi, tak terkecuali di era pemerintah militer Jepang.

Dikutip dari Museum Bank Indonesia, Senin (28/6/2020), pemerintah militer Jepang menerbitkan setidaknya tiga uang kertas selama masa pendudukannya yang relatif singkat di Indonesia.

Saat era Dai Nippon, uang yang berlaku saat itu yakni gulden yang dari warisan pemerintah Kolonial Belanda.

Setelah setahun menguasai Hindia Belanda, Jepang kemudian mulai mengeluarkan uang kertas yang bertujuan untuk menggantikan uang Belanda secara bertahap.

Berikut tiga uang kertas yang sempat diterbitkan pemerintah militer Jepang di Indonesia sebelum kalah dalam Perang Dunia II oleh Sekutu:

1. Seri De Japansche Regeering

Uang kertas pertama yakni Uang Kertas Pemerintah Jepang Seri De Japansche Regeering dengan pecahan nominal 5 gulden.

Uang ini diterbitkan pada tahun 1942 dan kemudian ditarik peredarannya pada tahun 1946 atau di era republik.

Motif gambar uang nominal 5 gulden ini relatif sederhana.

Dengan ukuran 150 x 72 mm dengan warna dominan hijau, gambar depan berupa pohon kelapa dan pohon pepaya, sementara di gambar belakang berupa ragam hias guillosches.

2. Seri Dai Nippon Teikoku Seihu

Uang kertas kedua yang diterbitkan penjajah Jepang yakni seri Dai Nippon Teikoku Seihu yang mulai dirilis pada tahun 1943 dan ditarik dari peredaran pada tahun 1946.

Uang kertas dengan pecahan 100 rupiah ini memiliki ukuran 175 x 86 mm dengan warna ungu di bagian depan dan hijau di sisi belakang.

Gambar pada bagian depan berupa gambar patung garuda whisnu kencana, lalu dibagian belakang bergambar wayang arjuna.

Halaman
12