Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Saat Ini Pendaki Asing Sudah Boleh Mendaki Gunung Himalaya, Berikut Syaratnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi puncak everest, Himalaya

TRIBUNTRAVEL.COM - Nepal kembali membuka perbatasan mereka pada 17 Oktober 2020.

Dan saat ini, pendaki asing kembali bisa mendaki Himalaya setelah sebelumnya Nepal mengumumkan lockdown sejak Maret 2020.

Dilansir dari Travel Daily Media, sebelum pembukaan ini, satu grup VIP sempat mencapai puncak Gunung Manaslu yang merupakan gunung tertinggi ke-8 di dunia pada 14 Oktober 2020.

Pencapaian ini jadi penanda positif bahwa gunung-gunung di Nepal sudah siap untuk kembali beroperasi.

Para pendaki pun bisa dengan aman melakukan pendakian dalam masa pandemi ini.

Pandemi Covid-19 ini telah berdampak pada lebih dari 300.000 pemandu, porter, karyawan hotel dan restoran, pemilik, dan penyedia.

Hal itu benar-benar mempengaruhi industri pariwisata di Nepal.

Pembukaan ini masih sangat terbatas untuk turis yang ingin melakukan pendakian di delapan gunung tertinggi di dunia, termasuk gunung Everest.

“Kita tidak membuka negara untuk semua turis. Hanya wisatawan gunung dan pendaki yang telah mengajukan izin sebelumnya yang diizinkan datang ke Nepal,” kata Direktur Jenderal Kementerian Pariwisata Nepal Rudra Singh Tamang. 

Baca juga: 5 Alasan Pesawat Terbang di Ketinggian Lebih dari 30 Ribu Kaki, Lebih Tinggi dari Puncak Everest

Menurut dia, mereka sengaja baru membuka perbatasan untuk para wisatawan yang memang paham cara menangani situasi seperti ini.

Bukan lagi visa on arrival, wisatawan kini harus mendapatkan izin sebelumnya.

Mereka juga harus memberikan detil itinerary, menyewa perusahaan perlengkapan lokal, dan memiliki asuransi kesehatan yang meliputi perawatan Covid-19.

Para wisatawan juga diharuskan melakukan tes corona sebelum meninggalkan negara mereka.

Mereka juga perlu melakukan karantina diri di hotel di Kathmandu, lalu melakukan tes Covid-19 lagi sebelum diizinkan untuk mendaki gunung.

Tak hanya para wisatawan, para pekerja yang terlibat sebagai tim pendukung pendakian seperti pemandu lokal, porter, juru masak, dan lainnya juga harus melakukan tes corona.

Halaman
12