Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mantan Pramugari Bagikan Proses Pelatihan Ketat dan Aturan Kecantikan dalam Pekerjaanya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pramugari

TRIBUNTRAVEL.COM - Pramugari terkenal karena penampilannya yang cantik dan menarik saat bekerja.

Tak mengherankan jika pramugari memiliki aturan yang sangat ketat untuk memastikan penampilan mereka terlihat sempurna.

Melansir Express.co.uk, Rabu (4/11/2020), mantan pramugari Heather Poole membagikan dalam bukunya Cruising Attitude seberapa besar upaya yang dibutuhkan untuk mewujudkan hal itu.

Dia menjelaskan bahwa sejumlah besar aturan menentukan segalanya, mulai dari cara mereka menata rambut hingga warna lipstik yang mereka kenakan.

Baca juga: Seorang Mantan Pramugari Beberkan Perilaku Para Artis Saat Jadi Penumpang Pesawat

Poole menyadari betapa ketatnya peraturan ini pada hari pertama pelatihannya.

"Itu adalah tentang perawatan. Sudah menjadi rahasia umum bahwa pramugari harus rela melakukan dua hal, memotong rambut dan pergi ke mana pun," tulisnya.

Poole, yang memiliki rambut setengah bergelombang dan setengah keriting harus belajar cara mengatasi rambutnya tersebut.

"Rambut keriting pada pramugari tidak bisa diterima, terlepas dari kelembapannya," kata Poole.

"Saya dididik tentang cara menghaluskan dan menata rambut acak-acakan dengan menciptakan sentuhan Prancis klasik dengan tiga ratus jepit rambut dan satu kaleng hairspray," tambahnya.

Poole menambahkan bahwa memang kelihatanya cantik, namun itu membuat kulit kepalanya sakit.

Anggota pramugari diberitahu oleh instruktur, "Jangan lupa bahwa penampilan harus dipertahankan di akademi penerbangan mulai hari ini dan seterusnya, bahkan setelah jam kerja dan pada akhir pekan."

"Lipstik juga merupakan urusan yang serius, itu harus dipakai setiap saat," kata Poole.

Menurut instruktur di pelatihannya mengatakan bahwa hal itu bertujuan agar penumpang bisa membaca bibir selama keadaan darurat.

Pelatihan untuk menjadi pramugari bukanlah hal yang mudah, dan itu adalah proses yang melelahkan.

"Saat tidur, setiap detik dihitung, melarang siapa pun dari kita tertidur di kelas selama kuliah yang berlarut-larut tentang cara yang benar mengatur minuman atau pentingnya mengucapkan halo dan selamat tinggal kepada penumpang menggunakan sapaan yang berbeda setiap kali," tulis Poole.

Ilustrasi pramugari sedang memberi safety instructions kepada penumpang. (Flickr/ Bernal Saborio)
Halaman
12