Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Melihat Pameran Affandi dan Pangeran Diponegoro di Pekan Kebudayaan Nasional 2020

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pameran Imersif Affandi di Pekan Kebudayaan Nasional 2020

Selain pameran Imersif Affandi, ada juga pameran lain yang tidak kalah menariknya yaitu pameran Pusaka Pangeran Diponegoro: Pamor Sang Pangeran, yang berlangsung di Museum Nasional Indonesia dari tanggal 28 Oktober-26 November 2020.

Pameran yang satu ini dikemas lebih kekinian dan modern yang tersaji dalam bentuk storytelling lengkap dengan video mapping dan komik manga ala Jepang.

Untuk pameran ini, semua pengunjung dipandu oleh lelaki muda pembawa strorytelling berpakaian lurik Jawa.

Dia bertugas memperlihatkan pada semua pengunjung sebuah buku besar yang di dalamnya berisi lembaran kosong putih.

Namun bentuk kertasnya tidak sama, disesuaikan dengan pantulan proyektor yang menayangkan video ke kertas tersebut.

Pembawa strorytelling berpakaian lurik Jawa dalam Pekan Kebudayaan Nasional 2020 (Traveler/Laura Ariesta)

Video itu berisi cuplikan kisah Sang Pangeran dengan style komik manga Jepang.

Sang pembawa cerita membaca teleprompter di belakang pengunjung sambil membalik kertas-kertas kosong tersebut.

Pria itu membawakannya dengan teknik teatrikal diiringi sound system hingga suaranya begitu jelas.

Seusai menyaksikan acara ini, pengunjung diarahkan menuju sebuah ruangan pameran bernuansa gelap untuk melihat pusaka-pusaka Pangeran Diponegoro yang pernah dirampas Belanda.

Semua pusaka itu dipamerkan secara rapi, mulai dari Keris Kanjeng Kiai Nogo Siluman, Payung Kebesaran Diponegoro, Pelana Kuda Kanjeng Kiai Gentayu, Tombak Kanjeng Kiai Rondhan, dan Tombak Kanjeng Kiai Cokro.

Pangeran Diponegoro bersama kudanya, Kanjeng Kiai Gentayu dalam bentuk hologram (Traveler/Laura Ariesta)

Terdapat juga Babad Diponegoro (1831-1832), yakni otobiografi yang dituliskan Sang Pangeran pada awal pengasingannya di Manado.

Yang tak kalah menarik ialah ditayangkan Pangeran Diponegoro bersama kudanya, Kanjeng Kiai Gentayu dalam bentuk hologram.

Menurut keterangan petugas di sana, ukuran Sang Pangeran dan kudanya dalam hologram tersebut adalah ukuran aslinya.

Dalam tayangan hologram tersebut, Sang Pangeran tampak mengelus-elus kuda kesayangannya.

Lalu ada juga foto-foto dan sketsa Diponegoro hasil karya seniman dalam periode 1807-2019 yang disajikan dalam bentuk video.

Halaman
123