Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Momen Menegangkan Dua Wisatawan Nekat Lompati Tebing di Pantai Ngandong Terekam Ponsel Anggota SAR

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aksi dua wisatawan yang nekat melompat dari tebing batu di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Jogja

TRIBUNTRAVEL.COM - Momen menegangkan saat dua wisatawan tidak dikenal melakukan aksi nekat dengan melompat dari tebing dan terjun ke pantai.

Dilansir oleh TribunTravel dari TribunJogja, insiden tersebut terjadi di Pantai Ngandong, Kelurahan Sidoharjo, Tepus, Gunungkidul, Jogja pada hari Jumat (30/10/2020) pagi.

Dua orang wisatawan laki-laki tersebut kedapatan melompat dari tebing pantai tersebut untuk berenang di laut.

Aksi nekat mereka tersebut terekam oleh kamera ponsel Sakim, salah satu anggota SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul.

 

Sakim mengaku sudah curiga dengan gerak-gerik dua pemuda tersebut sehingga ia bersiaga dan merekam aksi tersebut dengan kamera ponselnya.

Baca juga: Uji Coba Pembukaan Tempat Wisata di Gunungkidul Diperpanjang

"Lantaran jarak tebing itu cukup jauh, saya lantas merekam aksi tersebut dengan kamera ponsel," tutur Sakim.

Menurutnya, usai melompat dua wisatawan tersebut sempat kesulitan saat berenang kembali ke daratan karena ombak laut saat itu cukup besar.

Rekan mereka yang mencoba menolong pun dilarang oleh petugas karena bisa berbahaya bagi dirinya.

Petugas SAR lantas memberikan arahan agar dua orang tersebut berenang ke arah timur dari tebing yang digunakan melompat.

Sebab arus balik gelombang di area tersebut lebih ringan untuk berenang.

"Mereka dalam kondisi kelelahan begitu berhasil ke tepi. Kami berikan peringatan agar aksi tersebut tidak diulangi," kata Sakim yang juga berprofesi sebagai nelayan.

Terpisah, Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Surisdiyanto mengungkapkan berdasarkan plat nomor kendaraannya, kedua wisatawan itu diduga berasal dari Jawa Tengah.

Ia pun meminta secara tegas agar para wisatawan tidak nekat melakukan aksi serupa karena aksi tersebut bisa mengancam nyawa.

"Apalagi di situ ada rip current (arus pecah), yang berpotensi menyeret keduanya jika tidak bisa dikendalikan," kata Suris.

Halaman
12