Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

4 Kejadian Mengerikan yang Menimpa Anak-anak saat Halloween, Diberi Zat Berbahaya hingga Ditembak

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi dekorasi Halloween

TRIBUNTRAVEL.COM - Setiap 31 Oktober, dunia merayakan Halloween.

Festival Halloween dirayakan dengan menggunakan kostum-kostum seram.

Anak-anak berkeliling ke rumah-rumah tetangga sambil mengucapkan "Trick or Treat".

Meski terkesan menyenangkan, siapa sangka beberapa perayaan Halloween ini justru berakhir tragis.

 

Beberapa anak-anak ini harus dihadapkan pada bahaya saat merayakan Halloween.

Dilansir TribunTravel dari laman thesun, berikut kejadian mengerikan yang terjadi pada anak-anak saat merayakan Halloween.

1. Diberi obat mematikan

obat-obatan ( Gambar oleh Steve Buissinne dari Pixabay )

Itu adalah ketakutan terburuk setiap orang tua - orang asing memberi anak mereka obat Kelas A yang mematikan.

Itulah yang terjadi pada putri Amy Dixon, Lexi-Mai yang berusia lima tahun ketika dia pergi ke Shiremoor, North Tyneside, pada 2018 lalu.

Amy menemukan amplop empuk berisi pil merah muda di ember Halloween sang anak - yang kemudian diketahui jika itu ekstasi.

Ibu empat anak itu bahkan mengatakan bahwa dia harus menghentikan Lexi-Mai yang dengan bersemangat mengambilnya dan memasukkannya ke dalam mulutnya ketika Amy menuangkannya ke meja dapur.

"Saya selalu mengajari anak-anak saya untuk berbagi, tetapi apa yang akan terjadi jika mereka berbagi ini?" Kata Amy setelah dia menemukan pil itu, lapor Metro .

"Saya bisa saja memiliki empat tubuh kecil dalam perawatan intensif, atau bahkan di dalam kantong mayat.

"Setiap kemungkinan telah terlintas dalam pikiran saya. Sangat beruntung saya menemukannya. Untungnya semua orang baik-baik saja, tetapi saya hanya akan mendorong semua orang tua untuk memeriksa permen anak-anak mereka, jika tidak ingin ada yang terluka parah."

Amy mengatakan dia tidak tahu apakah obat-obatan itu diberikan kepada Lexi-Mai dengan sengaja atau tidak, tetapi Polisi Northumbria mengatakan mereka memperlakukan insiden "yang sangat memprihatinkan" itu dengan serius.

Halaman
123