Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Museum Sumpah Pemuda, Kost-kostan yang Menjadi Saksi Sejarah Lahirnya Sumpah Pemuda

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Museum Sumpah Pemuda

TRIBUNTRAVEL.COM - Museum Sumpah Pemuda menjadi satu tempat yang sering dibahas saat Hari Sumpah Pemuda.

Tidak hanya menjadi saksi sejarah, Museum Sumpah Pemuda ini mempunyai beragam fakta unik.

Dari kost-kostan mahasiswa hingga menjadi museum.

Dilansir dari berbagai sumber, simak fakta unik terkait Museum Sumpah Pemuda.

1. Tempat Ketiga Sebelum Lahir Naskah Sumpah Pemuda

Monumen Persatuan Pemuda (http://museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id)

Gedung Indonesisch Huis Kramat yang sekarang menjadi Museum Sumpah Pemuda adalah tempat ketiga para pemuda mengadakan rapat sebelum lahir naskah dan pendeklarasian Sumpah Pemuda.

TONTON JUGA

Kemudian rapat kedua dilanjutkan di Gedung Oost-Java Bioscoop yang terletak di Jalan Merdeka Utara, tidak jauh dari Mahkamah Agung dan Istana Negara.

Rapat ketiga berlangsung di Gedung Indonesisch Huis Kramat yang sekarang menjadi Museum Sumpah Pemuda.

2. Kost-kostan Mahasiswa

Museum Sumpah Pemuda (museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id)

Pada awalnya Museum Sumpah Pemuda adalah rumah yang disewa oleh kumpulan pelajar School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (Stovia).

Para pelajar tersebut sebenarnya tinggal di bangunan yang lebih kecil, yakni di Gedung Kwitang No 3 dengan biaya sewa sekitar f.7,50 per bulan.

Rumah yang juga sering disebut dengan Gedung Kramat 106 tersebut pada tahun 1908 disewa dari sang pemiliknya Sie Kong Liong.

3. Menjadi Populer dan Sering Digunakan untuk Rapat

Ilustrasi kongres Sumpah Pemuda diselenggarakan pada 27-28 Oktober 1928 di Weltevreden (http://museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id)

Melansir laman resmi Museum Sumpah Pemuda, Gedung Kramat 106 tersebut semakin sering menjadi tempat rapat para pemuda.

Pemuda yang mengadakan rapat di tempat ini dari berbagai organisasi pergerakan dan bahkan bersifat kedaerahan seperti Jong Java.

Halaman
12