Pada rapat kedua, para pemuda membahas tentang pendidikan yang diisi oleh dua pembicara, yakni Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro.
Pada rapat tersebut mencapai kesepakatan bila setiap anak dan pemuda harus mendapatkan pendidikan kebangsaan, dididik secara demokratis, serta keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah.
Namun sayangnya, tempat kedua lahirnya Sumpah Pemuda ini tidak diketahui secara pasti keberadaannya.
Dulu letak gedung berada di Jalan Merdeka Utara, tidak jauh dari Mahkamah Agung dan Istana Negara.
3. Gedung Indonesisch Huis Kramat
Tempat terakhir yang menjadi saksi sejarah lahirnya naskah sumpah pemuda adalah Gedung Indonesisch Huis Kramat yang sekarang menjadi Museum Sumpah Pemuda.
Di Gedung Indonesisch Huis Kramat barulah tercetus naskah Sumpah Pemuda.
Pada awalnya temapt ini adalah rumah kos yang disewa para pelajar School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (Stovia).
Pada 1927 Gedung Kramat 106 ini semakin populer, dan digunakan oleh berbagai organisasi pergerakan pemuda dari berbagai daerah di Indonesia.
Gedung Indonesisch Huis Kramat bisa kamu temukan di kawasan Jakarta Pusat tepatnya di Jalan Kramat No. 106 yang sekarang menjadi Museum Sumpah Pemuda.
Baca juga: Harga Tiket Masuk dan Akses Menuju Museum Sumpah Pemuda
Baca juga: Menilik Sejarah Biola WR Supratman di Museum Sumpah Pemuda
Baca juga: Peringati Hari Ulos Nasional, Inilah Sejarah Kain Tradisional Pemersatu Suku Batak yang Penuh Makna
Baca juga: Menelusuri Jejak Sejarah Kongres Pemuda dan Lahirnya Sumpah Pemuda
Baca juga: Cantik dan Berprestasi! Diam-diam, Artis Berbakat Ini Keturunan Tokoh Kunci Sumpah Pemuda