Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Burger di Malaysia Ini Dihargai Rp 2,1 Juta, Apa Keistimewaannya?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Burger mahal di Kuala Lumpur

Secara menyeluruh, proses pengolahan daging giling untuk burger berbeda dengan daging utuh pada umumnya.

Proses penggilingan daging menyebarkan patogen yang biasa ditemukan di permukaan ke bagian lain, termasuk bagian dalam burger.

Patogen adalah mikroorganisme parasit yang bisa menyebabkan penyakit pada inangnya.

"Biasanya patogen ditemukan di permukaan jaringan otot, jadi begitu kita mulai menggiling daging, artinya kita menyebarkan patogen di lebih banyak daging diluar permukaan," kata Ted Siegel, seorang instruktur di Institute of Culinary Education kepada Reader's Digest.

Akibatnya, patogen itu hidup di dalam daging, di bawah permukaan.

Dikutip TribunTravel dari laman AsiaOne.com, menurut Akademi Nutrisi dan Dietetik, daging giling perlu diolah hingga suhu 71,11 derajat Celcius agar aman dikonsumsi.

Sebagai perbandingan, steak, serta daging panggang dan daging, dapat dimakan setengah matang karena daging hanya perlu mencapai 62,78 derajat Celcius di bagian dalamnya agar dianggap aman untuk dimaka

Baca juga: Viral di Medsos, Pembeli Pesan Burger di McDonalds Tanpa Roti, Daging, Mustard, Acar dan Bawang

Baca juga: Burger King Jepang Keluarkan Menu Baru Burger Palsu yang Buat Pelanggan Penasaran

Baca juga: Promo Spesial Hari Pelanggan Nasional dari 8 Restoran Cepat Saji, Ada HokBen hingga Burger King

Baca juga: Viral di Medsos, Wanita Simpan Hamburger McDonald Selama 24 Tahun, Kondisinya Kini Mengejutkan

(TribunTravel/Arif Setyabudi)