TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang penumpang Ryanair dianggap sebagai pahlawan setelah turun tangan untuk membayar biaya bagasi untuk ibu yang sedang tertekan.
Dilansir oleh TribunTravel dari Mirror, staf di bandara Ibiza dilaporkan telah memberi tahu ibu tiga anak itu bahwa dia harus membayar biaya 50 poundsterling.
Hal ini karena tas yang dibawa penumpang wanita tersebut dianggap terlalu besar untuk dibawa dalam penerbangan kembali ke Stansted.
Dalam rekaman yang direkam oleh sesama penumpang, sang ibu terlihat kewalahan saat anak-anaknya berlarian di sekelilingnya.
Saat dia meletakkan tangannya di kepala dan menyisir rambutnya dengan jari, seorang pria muda yang juga menunggu di meja memperhatikan kecemasannya dan meyakinkannya bahwa semua akan baik-baik saja.
Baca juga: Takut Kena Covid-19 di Pesawat, Penumpang Ini Duduk Mengenakan Tenda Plastik Transparan
"Tidak apa-apa, tidak apa-apa." Kata pria tersebut.
Pria yang tidak diketal itu mengatakan jika dirinya akan membayar biaya bagasi untuk tas yang dibawa wanita tersebut.
Ibu itu menangis dan menanggapi kata-katanya yang baik.
Kemudian, terdengar seorang pria menanyakan apakah ukuran tas yang berlaku sudah berubah, kemudian dia melakukan pembayaran.
Momen mengharukan tersebut dibagikan di Twitter dengan caption, "Kerja bagus untuk pahlawan muda ini karena telah membayar biaya bagasi Ryanair yang konyol untuk seorang ibu yang tertekan yang bepergian dengan 3 anak (yang tidak mendapatkan keringanan hukuman dari staf darat)."
Penumpang yang merekam video tersebut mengatakan, "Sejauh yang saya tahu, ibu dengan anak-anaknya tertangkap basah dengan tas yang melebihi jatah tiketnya."
"Dia kesal dan agak menangis ketika juga mencoba mengawasi anak-anaknya."
Dia pun mengetahui apa yang sedang terjadi, seorang pria muda mendekati staf penanganan darat dan terdengar mengatakan, "tidak apa-apa, saya akan membayar."
Klip itu telah ditonton ribuan kali di media sosial dan banyak orang yang telah memuji pria tersebut.
Curhat Penumpang yang Dapatkan Mi Instan dalam Penerbangan Kelas Bisnis dengan Tarif Rp 36 Juta
Seorang penumpang maskapai penerbangan Virgin Australia (VA) mengunggah pengalamannya usai membayar 2.500 dolar AS atau Rp 36.878.750 untuk kelas Bisnis.
Melansir nzherald.co.nz, penumpang tersebut mengaku mengambil foto makanan yang disajikan, masing-masing harganya tidak akan lebih dari lima dolar AS.
“Penyajian dua hidangan di VA hari ini. Hidangan 1 – red wine, soda tanpa gula & snack bar. Hidangan 2 – Mi yang luar biasa,” seperti tertera dalam unggahan penumpang tersebut di media sosial, mengutip nzherald.co.nz.
Para pengikutnya mengatakan bahwa hidangan dua menit tersebut merupakan sebuah lelucon dan sangat mengerikan.
“OMG saya kira ini adalah lelucon namun sadar bahwa itu benar-benar ada di pesawat,” tutur seorang pengikut.
Sementara itu, pengikut lain mengatakan bahwa hal tersebut sangat mengerikan.
Menurutnya, jika seseorang membayar untuk produk premium, maka mereka harus menerima produk premium.
Ada juga pengikut lain yang mengatakan bahwa hidangan tersebut biasa dia santap sembari belajar sebelum ujian.
Unggahan tersebut muncul setelah seorang kru kabin dilaporkan membeberkan sebuah memo dari manajemen tentang pengurangan pasokan katering.
“Ada sejumlah makanan ringan gratis yang tersedia secara terbatas. Tanpa pengawasan, makanan ringan akan habis dalam beberapa pekan mendatang,” seperti tertera dalam memo tersebut melalui laporan The Australian.
“Untuk mempertahankan penawaran di pesawat saat ini, juga memastikan stok makanan ringan gratis tidak habis sebelum waktunya, panduan berikut berlaku untuk semua penerbangan secara efektif dengan segera,” lanjutnya.
Memo tersebut mengatakan, penumpang kelas Bisnis akan diberikan satu makanan ringan selama penerbangan.
Sementara itu, para penumpang di kelas Ekonomi diizinkan untuk diberikan makanan ringan jika memintanya.
Terkait hal tersebut, Virgin Australia mengklaim bahwa makanan tersebut merupakan cara untuk meminimalisir interaksi antara kru pesawat dan penumpang.
“Keselamatan dan kesejahteraan tamu kami selalu menjadi prioritas utama,” tutur seorang juru bicara maskapai penerbangan tersebut.
“Kami memiliki berbagai langkah keamanan sepanjang penerbangan tamu kami untuk mengurangi risiko yang berkaitan dengan Covid-19, termasuk layanan terbatas di pesawat,” lanjutnya.
Dia melanjutkan, layanan tersebut termasuk sebuah makanan ringan dan minuman kepada seluruh penumpang di kedua kabin, dan dirancang untuk meminimalkan kontak antara tamu dan kru pesawat.
Saat permintaan perjalanan mulai meningkat, pihak maskapai sedang menjajaki kemungkinan terkait penawaran kelas Bisnis.
Namun, mereka juga terus memprioritaskan keselamatan dan kesejahteraan para penumpang dan kru pesawat.
“Kami juga membayangkan ulang penawaran katering apa yang akan ditawarkan untuk jangka panjang, dan berharap dapat mengembangkan pengalaman baru untuk menyesuaikan kebutuhan pelanggan,” kata juru bicara tersebut.
Baca juga: Imbas Covid-19, Maskapai Ini Izinkan Masyarakat Umum Jadi Pramugari Selama Sehari
Baca juga: Pramugari Ungkap 8 Hal Tentang Penerbangan yang Jarang Diketahui Penumpang
Baca juga: Pramugari Lion Air Tenangkan Bayi di Pesawat Jadi Viral di Medsos, Begini Kisahnya
Baca juga: Pramugari Ini Ungkap 4 Rahasia Penerbangan, Termasuk saat Pesawat Turbulensi dan Tersambar Petir
Baca juga: Viral di Medsos, Pramugari Gendong Bayi Selama Penerbangan, Begini Cerita Lengkapnya
(TribunTravel.com/Gigih)
Baca tanpa iklan