Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Jalur Pendakian Gunung Slamet Akan Dibuka 25 Oktober, Jumlah Pendaki Dibatasi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Pendaki berada di puncak Gunung Slamet pada Kamis (11/7/2019).

TRIBUNTRAVEL.COM - Jelang liburan akhir pekan, sudah punya rencana tempat wisata yang akan dikunjungi belum?

Jika belum, kamu bisa memilih mendaki gunung agar bisa mendapatkan pengalaman yang menyenangkan.

Ada sejumlah pendakian gunung yang mulai dibuka kembali, dan kali ini Gunung Slamet akan dibuka saat akhir pekan, Minggu (25/10/2020).

Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur segera membuka jalur pendakian Gunung Slamet via Bambangan.

Junior Manager Perhutani KPH Banyumas Timur Sugito mengatakan, pihaknya tetap melakukan pembatasan kuota pendaki.

Untuk via Bambangan, dibatasi 300 orang per harinya.

Baca juga: Jalur Pendakian Gunung Gede Pangrango Dibuka Kembali, Ini Syarat yang Harus Dipatuhi Pendaki

"Kuota pendakian dibatasi setiap hari di seluruh pintu pendakian. Untuk Bambangan 300 orang per hari, Gunung Malang, 50 orang per hari, dan Baturraden 50 orang per hari," kata dia melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Kamis (22/10/2020).

Ilustrasi Gunung Slamet (Kompas.com)

Pembatasan tersebut dilakukan untuk menghindari adanya penumpukan pendaki di pintu masuk yang bisa menimbulkan kerumunan.

Seperti diketahui, menghindari kerumunan merupakan satu protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.

Selain itu, ada beragam aturan atau ketentuan lainnya yang harus dipahami pendaki sebelum berkunjung.

Misalnya, pendaki harus dalam kondisi sehat dan bersuhu tibuh di bawah 37,3 derajat celsius.

Lalu, pendaki juga harus memiliki surat keterangan sehat dari daerah asal.

"Lalu juga menggunakan masker dan bawa cadangan minimal dua buah. Sering cuci tangan dan bawa hand sanitizer untuk membersihkan tangan," ujar Sugito.

TONTON JUGA:

Sementara itu, Wakil Ketua pengelola basecamp Bambangan Aryo menambahkan, pendaki juga harus mempersiapkan beberapa hal lainnya yang tak kalah penting.

"Mempersiapkan fisik, perlengkapan, dan logistik dengan baik juga diperlukan," kata dia.

Itu karena persiapan fisik yang prima, dilengkapi dengan peralatan dan logistik yang memadai akan membuat pendakian terasa nyaman dan aman.

Terlebih saat ini, Indonesia mulai memasuki musim hujan yang menyebabkan medan pendakian akan terasa lebih berat dari biasanya.

Jalan licin dan jarak pandang berkurang karena tertutup kabut bisa menjadi makanan pendaki di sepanjang jalur.

Selain itu, kata dia, pendaki juga direkomendasikan hanya sampai di batas aman Plawangan.

"Pendakian hanya direkomendasikan sampai batas aman di Plawangan. Pengelola tidak bertanggungjawab atas segala risiko jika melakukan pendakian melebihi batas aman," imbuh Aryo.

Berikut kuota pendakian Gunung Slamet pada masa new normal:

  1. basecamp Gunung Malang, Purbalingga kuota 50 orang per hari
  2. basecamp Baturraden, Banyumas kuota 50 orang per hari
  3. basecamp Bambangan, Purbalingga kuota 300 orang per hari

Catatan Redaksi: Bersama kita lawan virus corona. TribunTravel.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kuota Pendakian Gunung Slamet via Bambangan Hanya 300 Orang Per Hari".

Baca juga: Mulai 25 Oktober, Jalur Pendakian Gunung Slamet via Bambangan Dibuka Kembali

Baca juga: Naik Gunung saat Musim Hujan, 5 Hal Ini Perlu Diperhatikan

Baca juga: Viral Foto Pendaki Telanjang di Gunung Gede Pangrango, Ini Kata Pengelola

Baca juga: Gunung Gede Pangrango Baru Saja Dibuka, Beredar Foto Pendaki Berpose Bugil Bikin Heboh

Baca juga: Harga Tiket Mendaki Gunung Gede Pangrango yang Sudah Dibuka Kembali

(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)