TRIBUNTRAVEL.COM - Di tengah kepungan bangunan-bangunan modern seperti mal dan perkantoran, kita masih bisa menemui warga yang berjalan tanpa alas kaki dengan pakaian dari kain sederhana di pinggir jalan.
Warga tersebut adalah Suku Baduy (Suku Badui) yang tinggal di kaki pegunungan Kendeng, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten.
Orang Baduy menyebut diri mereka sebagai Urang Kanekes atau Orang Kanekes.
Orang suku Baduy berbicara menggunakan bahasa Sunda dan bahasa Indonesia.
Ada tiga lapisan di suku Baduy, yakni Baduy Dangka, Baduy Luar dan Baduy Dalam.
Baca juga: Wisatawan Diperbolehkan Berkunjung ke Baduy, Simak Aturan Terbarunya
Suku Baduy Dalam atau Baduy Jero bermukim di pelosok tanah adat dan pakaian yang mereka kenakan serba putih.
Kepercayaan Sunda Wiwitan masih kental di Suku Baduy Dalam, mereka juga dianggap punya kedekatan dengan leluhur.
Suku Baduy Dalam tak mengenyam pendidikan, tidak melek teknologi, bahkan tak mengenakan alas kaki.
Sebab, menurut mereka hidup apa adanya adalah cara untuk tetap dekat dengan Yang Maha Esa.
Selain itu, masih ada fakta unik tentang Suku Baduy Dalam yang perlu traveler ketahui.
TONTON JUGA:
Dirangkum TribunTravel dari berbagai sumber, berikut fakta unik Suku Baduy Dalam yang jarang diketahui:
1. Perjodohan Suku Baduy Dalam
Perjodohan masih berlaku di Suku Baduy Dalam.
Saat proses perjodohan, orangtua dari laki-laki Suku Baduy Dalam memilih wanita Baduy Dalam yang disukainya.