Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Miliki Starbucks hingga Bioskop di Dalamnya, Ini 7 Bungker Terbesar di Dunia

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

NORAD telah dipindahkan ke Pangkalan Udara Peterson pada 2006.

Sejak itu Gunung Cheyenne digunakan sebagai fasilitas pelatihan.

Beberapa satelit dan antenanya dipakai untuk perusahaan komunikasi komersial.

4. Raven Rock Mountain Complex AS

bungker ini terletak di antara Pennsylvania dan Maryland.

Barack Obama saat menjabat presiden membukanya untuk tur publik sebagai upaya transparansi pemerintah.

Dikenal sebagai 'Situs R' bungker ini adalah tempat relokasi Pentagon saat serangan nuklir, dan terowongannya terhubung dengan Camp David tempat rekreasi Presiden AS.

Menurut artikel Pittsburgh Press pada 1991, bungker seluas 91.000 meter persegi ini memiliki fasilitas yang hampir selengkap Pentagon dan ada Starbucks-nya.

5. Metro Moskwa

Keberadaannya masih teka-teki, karena ada yang menganggap bungker ini hanya mitos tapi juga ada yang bilang benar-benar ada.

Metro Moskwa mulai populer dari novel tahun 1992 yang ditulis Vladimir Gonik.

Di buku berjudul Preispodniaia itu, diceritakan ada bungker tersembunyi di sistem kereta bawah tanah Moskwa.

Sebagian kisahnya diangkat ke surat kabar Sovershenno Sekretno, dan penulisnya mengklaim telah mengumpulkan informasi lebih dari 20 tahun tentang bungker tersebut yang dinamai Metro-2.

"... diperkirakan memiliki kedalaman antara 200-300 meter dan dapat menampung sekitar 10.000 orang. Jalur kereta bawah tanah khusus beroperasi dari beberapa titik di Moskwa dan mungkin ke terminal VIP di Lapangan Udara Vnukovo," tulis sebuah laporan pada 1991.

"Ini adalah jaringan terowongan yang luas dan pusat komando darurat jika terjadi perang, di mana Anda dapat memimpin pasukan nuklir negara. Saya tahu Metro-2 punya cabang-cabang yang menuju pinggiran kota sehingga komando dapat menjauh dari pusat serangan nuklir," ungkap Mikhail Poltoraninin eks menteri era Presiden Boris Yeltsin.

Halaman
1234