TRIBUNTRAVEL.COM - Desa Penglipuran di Bali kini sudah dibuka kembali.
Pembukaan objek wisata Desa Penglipuran sejak Sabtu (17/10/2020).
Melansir TribunBali, pembukaan objek wisata Desa Penglipuran ini membuat wisatawan domestik mulai mengunjunginya.
Wisatawan yang hendak memasuki Desa Penglipuran wajib menjalani pengecekan suhu tubuh.
Baca juga: Desa Penglipuran Bakal Dibuka Kembali untuk Wisatawan Mulai 17 Oktober
Selanjutnya wisatawan juga diwajibkan melakukan cuci tangan pada tempat yang telah disediakan.
Baik di dekat pintu masuk utama, maupun yang tersedia di setiap rumah warga.
Menurut Bendesa Adat Penglipuran, I Wayan Supat, sejak dibuka pada Sabtu (17/10/2020) kunjungan wisatawan ke Penglipuran berangsur-angsur kembali normal.
Kendati pihaknya tidak menampik, jika jumlah kunjungan berbeda pada saat sebelum pandemi Covid-19.
“Walaupun dibuka secara umum kita di Bali kan tidak seperti sebelum masa pandemi ini. Mungkin dari segi keuangan, atau mungkin masih memiliki rasa khawatir,” ungkapnya Senin (19/10/2020).
Supat menyebutkan, pada hari normal yakni Senin, tingkat kunjungan mencapai 50 hingga 100 orang.
Sedangkan pada akhir pekan, yakni Sabtu hingga Minggu, kunjungan wisawatan mencapai ratusan orang.
“Pada hari Minggu tingkat kunjungannya berkisar antara 150 hingga 175 orang. Kebanyakan memang tamu domestik,” ucapnya.
Lebih lanjut disebutkan, untuk mencegah kerumunan maka Penglipuran tetap menerapkan protokol kesehatan, antara lain menggunakan masker, mencuci tangan, serta jaga jarak.
Berkaitan dengan menjaga jarak, Supat menjelaskan, pihaknya menerapkan pembatasan 50 persen bagi pengunjung Penglipuran.
“Kita tetap menjunjung tinggi program pemerintah dalam rangka melaksanakan protokol kesehatan. Artinya jangan sampai berkerumun. Misalnya kapasitas maksimal Penglipuran 500 orang, maka hanya 250 orang yang diperbolehkan berkunjung,” ungkapnya.