Studi itu juga menunjukkan bahwa penumpang di bagian tengah pesawat kelas ekonomi Airbus A330 lebih rentan tertular virus daripada yang ada di belakang.
Duduk di 2 baris kursi dekat penderita covid-19 juga merupakan salah satu faktor yang meningkatkan risiko penularan.
Para peneliti, yang berbasis di universitas dan lembaga kesehatan masyarakat di Australia Barat, tempat penerbangan Qantas mendarat, mengatakan bahwa mereka tidak menduga bahwa kursi dekat jendela memiliki risiko paparan yang lebih besar.
“Penemuan ini tidak diantisipasi mengingat pandangan masyarakat luas yang mengira bahwa penumpang di kursi dekat jendela berisiko lebih rendah untuk terpapar patogen yang menular selama penerbangan,” tulis mereka dalam Emerging Infectious Diseases.
Pandangan masyarakat luas tersebut telah didukung oleh simulasi penularan penyakit pernapasan selama penerbangan dengan jarak yang sama di Amerika Serikat.
Dari 243 penumpang dalam penerbangan 5 jam dari Sydneyke Perth, 11 di antaranya terinfeksi pada saat perjalanan.
Sembilan dari orang yang terinfeksi tersebut sebelumnya diketahui turun dari kapal pesiar, Ruby Princess pada hari yang sama.
Kapal pesiar Ruby Princess sendiri cukup terkenal karena wabah covid-19 menyebar di kapal tersebut, akibatnya ratusan orang terinfeksi dan lebih dari dua lusin meninggal.
Sebelas penumpang yang terinfeksi menyebar secara merata di seluruh bagian pesawat, dengan 6 di bagian tengah kabin dan 5 di bagian belakang.
Studi genetik tentang jenis virus corona pada penumpang menemukan bahwa penerbangan tersebut hampir pasti mengakibatkan delapan orang terinfeksi, sementara tiga lainnya memiliki kemungkinan terinfeksi.
Para peneliti dapat lebih mudah mengetahui pola infeksi di pesawat karena penumpang dari Ruby Princess memiliki jenis virus corona unik yang disebut A2-RP.
Dari 11 kasus covid-19 yang diduga disebabkan oleh penerbangan, yang dikenal sebagai kasus sekunder, 7 di antaranya adalah penumpang yang duduk di dekat jendela.
Temuan bahwa penumpang yang duduk dekat jendela lebih berisiko terinfeksi sangat signifikan secara statistik.
Ini sangat berbeda dengan penelitian pada 2018, yang menemukan bahwa kursi dekat lorong lebih rentan tertular virus karena orang sering menyentuhnya dengan tangan atau menyentuhnya saat mereka lewat.
Studi baru juga menemukan bahwa delapan dari 11 kasus sekunder dalam pesawat itu, melibatkan penumpang yang duduk dalam dua baris kursi dekat dengan penderita covid-19 dari kapal Ruby Princess.
Baca tanpa iklan