Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Dulu Jadi Pusat Penyebaran COVID-19, Wuhan Kini Dibanjiri 18 Juta Wisatawan Selama Golden Week

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yellow Crane Tower, Wuhan, China

"Setelah situasi yang begitu mengerikan, yang menurut saya menjadi sebuah kerugian dan pelajaran besar, semua orang akan jauh lebih berhati-hati. Meski, sekarang sudah jauh lebih aman".

"Tindakan kita sekecil apa pun bisa menghindari masalah bagi kelompok besar, jadi mengapa tidak?"

Hui Yang, seorang profesor dan spesialis kesehatan dari Monash University di Melbourne, Australia, mengatakan China telah menangani pergerakan warga dalam jumlah besar dengan benar.

"Pendekatan China sangat ketat dan aktif. Pergerakan ratusan juta orang di dalam negeri dilengkapi dengan langkah-langkah perlindungan," katanya.

Dia mengatakan pihak berwenang "memantau secara ketat", seperti kontak dekat dari kasus yang dikonfirmasi, serta mengkategorikan area berdasarkan tingkat risiko melalui alat pelacakan kontak.

Mantan diplomat China Han Yang, yang sekarang tinggal di Sydney, mengatakan China relatif sukses dalam mengendalikan pandemi dibandingkan dengan banyak negara Barat, sebagian besar karena sistem politiknya.

"China adalah negara dengan sistem otokratis," katanya.

"Jika, pemerintah memprioritaskan sesuatu, seluruh negeri akan bergerak bersama di bawah perintahnya."

"Mobilisasi ini tidak ada di negara Barat. Terutama di negara federal seperti Amerika Serikat," pungkasnya.

Baca juga: Viral di Medsos, Pengunjung Berdesakan saat Pesta Kolam di Wuhan hingga Dikritik Seluruh Dunia

Baca juga: Viral di Medsos, Wuhan Gelar Pesta yang Dipenuhi Ribuan Orang Tanpa Masker

Baca juga: Wuhan Keluarkan Larangan Mengonsumsi Daging Hewan Liar

Baca juga: Menjual Hewan Liar Seperti Pasar Huanan di Wuhan, Ini Potret Pasar Tomohon Manado

Baca juga: Status Lockdown Dihapus, Ini 8 Tempat Wisata di Wuhan Favorit Wisatawan

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tidak Ada Jumlah Kasus Covid-19, 18 Juta Wisatawan Datangi Wuhan"