Seperti tetap mengenakan masker dan menerapkan jaga jarak.
Diketahui Bupati Bangli telah menerapkan penggratisan retribusi masuk objek wisata hingga akhir tahun 2020 ini.
Disinggung terkait hal tersebut, Supat mengaku telah mengetahuinya.
Namun demikian, pihaknya tidak bisa menerapkan hal tersebut ke Penglipuran.
Terlebih dengan melaksanakan protokol kesehatan, menurut Supat kan tidak mungkin pihaknya tidak mengeluarkan biaya.
Bahkan diakui selama tidak beroperasi pihaknya tetap mengeluarkan biaya untuk petugas keamanan, hingga persiapan fasilitas pendukung protokol kesehatan untuk proses sertifikasi.
“Paling tidak setiap harinya ada empat orang tenaga yang menjaga agar tamu tidak masuk karena kami dalam kondisi tutup. Karenanya walaupun tidak diterapkan retribusi, kami akan menerapkan dana punia atau sumbangan,” tandasnya. (*).
Baca juga: Rekomendasi 7 Kuliner Malam di Bali, Ada Nasi Pedas Bu Andika yang Menggugah Selera
Baca juga: Ada Lawar hingga Tape, Ini 5 Kuliner Khas Hari Raya Kuningan di Bali
Baca juga: 7 Kuliner Khas Bali yang Wajib Dicoba, Mulai Sate Lilit hingga Rujak Bulung
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Desa Wisata Penglipuran Direncanakan Kembali Buka Sabtu 17 Oktober 2020