Pesawat Flybe yang mengurangi jadwal penerbangan selama pandemi, diparkir di Aberdeen selama berbulan-bulan.

Awalnya pesawat itu akan diterbangkan dalam kondisi kosong ke Bandara di Jerman untuk diistirahatkan karena tidak ada jadwal.

Karena pesawat sudah lama tidak dipakai, maka kedua pilot berencana tiba di bandara lebih awal untuk melakukan inspeksi dan mempersiapkan penerbangan.

Pesawat diparkir di stan self-manuver yang memiliki kemiringan satu derajat.

Tak lama setelah pilot naik ke pesawat, awak darat melepas 12 wheel chock yang ditempatkan di sekitar roda pesawat tanpa sepengetahuan pilot.

Setelah ganjal roda pesawat dilepas, pesawat itu bergulir perlahan.

Menurut laporan AAIB, tidak ada pilot yang menginstruksikan agar melepas ganjal roda.

Sekitar 45 menit setelah ganjalan dilepas, awak darat melihat jet itu perlahan mulai berjalan ke depan.

Mereka kemudian memberi tahu pilot yang berada di dalamnya.

Kedua pilot menginjak rem dan memindahkan tuas rem parkir untuk mengendalikan, tetapi pesawat terus berjalan ke depan.

Tiga teknisi yang melihat pesawat ini bergerak langsung lari untuk mencoba menghentikan dengan mendorong dan menarik penyangga utamanya.

Salah satu awak darat memasang ganjal sementara yang satu lagi melompat dari pintu kabin untuk membantu mendorong penyangga.

Namun pesawat gagal dikendalikan hingga menabrak pesawat Loganair yang sedang diparkir dalam keadaan kosong.

Pesawat Flybe menabrak bagian bawah mesin kedua pesawat Loganair, menyebabkan roda pendaratan kanan pesawat Loganair terangkat dari tanah.

Pesawat Flybe terjepit dengan posisi hidung di bawah mesin pesawat Loganair.